ika itu terjadi, maka struktur militer di Selat Taiwan akan dibentuk kembali dan itu menjadi langkah penting menuju reunifikasi.
Media Global Times juga mengingatkan bahwa bila otoritas DPP mengupayakan pemisahan diri, sesungguhnya mereka tengah menuju jalan buntu.
Upaya militer China setiap hari melakukan operasi militer di Selat yang memisahkan China daratan dengan Taiwan, telah menciptakan tekanan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Global Times juga menyebut otoritas DPP jelas ketakutan akan operasi militer China itu.
Media ini menegaskan bila militer AS nekat melintasi pulau itu, atau terbang di atas Taiwan, maka itu sudah melanggarkan wilayah udara teritorial China.
Garis merah ini tidak bisa diubah.
Jika Taiwan berani melanggar garis merah ini, maka Taiwan harus menghadapi respons yang tegas dan keras dari China daratan.
Bahkan Global Times mengklaim, militer Taiwan tidak berani melepaskan tembakan pertama terhadap PLA karena menyadari konsekuensinya yang mengerikan dan langsung terjadi.
Baca Juga: Corona, Warga Myanmar Sambil Menangis Terpaksa Makan Tikus: Demi Makanan Layak untuk Anak-anak
Latihan terbaru PLA dan penyebaran rudal hipersonik DF-17 yang dilaporkan di pantai timur daratan sedang dalam persiapan untuk eskalasi dalam situasi lintas-Selat. (*)