Pertempuran telah berkecamuk sejak September antara Azerbaijan dan Armenia atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.
Baku dituduh berusaha membersihkan provinsi dari mayoritas penduduk Armenia itu.
Sengketa wilayah antara Azerbaijan dan Armenia dimulai sebelum mereka menjadi republik Soviet pada awal 1920-an, dan berkobar lagi ketika Uni Soviet mulai hancur pada akhir 1980-an.
Perang enam tahun dimulai pada tahun 1988 di Nagorno-Karabakh, daerah terkurung daratan di Azerbaijan yang mayoritas Armenia memilih untuk bergabung dengan Yerevan dalam referendum yang diboikot oleh Azerbaijan.
Wilayah tersebut telah memiliki pemerintahan sendiri, dengan dukungan dari Armenia, sejak 1994 tetapi gagal mendapatkan pengakuan Internasional.
Baca Juga: Hanya Masalah Waktu, Perang Armenia-Azerbaijan Akan Melibatkan Turki, Prancis dan Rusia
Turki telah dituduh mengobarkan ketegangan dengan mengirim ratusan jihadis dan milisi lain yang terkait dengan Tentara Pembebasan Suriah ke wilayah tersebut untuk berperang atas nama sekutunya Azerbaijan.
Sementara Azerbaijan telah dituduh melakukan kejahatan perang, dengan Amnesty International mengkonfirmasi awal bulan ini bahwa bom cluster terlarang telah digunakan dalam serangan di ibu kota daerah Stepanakert.
Gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati oleh kedua belah pihak gagal beberapa menit setelah diterapkan pada hari Sabtu, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran tersebut. (*)