Selain menceritakan kondisi ekonomi negaranya yang sulit sepanjang tahun ini, Kim juga mengungkapkan bagaimana sanksi internasional yang harus ditanggung negaranya kali ini.
Sanksi tersebut berkaitan dengan uji coba senjata yang pernah dilakukan oleh militer Korea Utara.
Tak hanya itu saja, bencana yang melanda negara tetangga Korea Selatan itu juga menjadi rentetan kesulitan yang dialami oleh Korea Utara.
Salah satunya adalah banjir bandang, terjangan topan, serta dampak virus corona yang bermula dari Wuhan China yang notabene cukup dekat dengan Korea Utara.
"Berapa orang yang sudah bertahan dan menderita dengan kondisi sulit saat ini? tanya Kim Jong Un dalam pidatonya, di mana dia mulai menangis.
Kim pun tak lupa mengapresiasi militer negaranya yang ia sebut sangat patriotik saat bergerak cepat menangani banyak masalah negara termasuk pencegahan penyebaran covid-19 dan penanggulangan bencana alam lainnya di sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Demi Ekonomi Maju, Rakyat Korut Diperas Tenaganya oleh Kim Jong Un dengan Kerja Paksa Tanpa Henti
"Perjuangan mereka tak bisa dibalas hanya dengan air mata terima kasih. Saya menyesal dan sakit karena tak bisa bersama mereka di malam penuh kemenangan ini," kata dia.
Apresiasi tersebut diungkapkan oleh Kim lantaran sampai saat ini belum tercatat satu kasus virus corona pun yang menjangkit warga negaranya.
Selain itu, Kim pun membuka asa baru mengenai persahabatan dengan negara tetangganya yang sempat putus beberapa bulan lalu.