Dilansir dari Kompas.com, menurut analisis dari laporan Sensus Analisis Angkatan Kerja, di Timor Leste masih menunjukkan tingkat pengangguran yang cukup tinggi.
Bahkan keadaan tersebut telah berlangsung lama semenjak tahun 2015 atau lima tahun lalu yang mencapai 12,3 persen dari total populasi pada tahun 2015.
Angka tersebut jauh diatas rata-rata pengangguran tingkat nasional di sana yang hanya sebesar 4,8 persen.
Selain itu menurut analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan di Timor Leste, pemuda berusia produktif yakni 15 sampai 20 tahun cukup banyak.
Setidaknya sekitar 20 persen dari penduduk Timor Leste didominasi usia-usia produktif tersebut.
Alih-alih merdeka dari Indonesia dan berdiri menjadi sebuah negara, perekonomian Timor Leste justru tak kunjung membaik.
Beberapa tahun terakhir misalnya, angka pengangguran dan angka lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding.
Dari laporan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi penididkan seseorang, semakin tinggi pula risiko menganggur.
Persentase pengangguran pada kaum muda yang tidak berpendidikan atau nonformal adalah di bawah 10 persen.
Sementara pemuda yang tamat sekolah menengah, persentase penganggurannya adalah 18 persen.