Armenia diperkirakan memiliki 200.000 tentara backup, sedangkan Azerbaijan 100.000 lebih banyak.
Banyaknya jumlah personel juga berkolerasi dengan bujet pertahanan kedua negara.
Global Fire Power menyebut Azerbaijan memiliki anggaran 2,8 miliar dollar AS (Rp 41,74 triliun), sedangkan Armenia disokong dana 1,38 miliar dollar AS (Rp 20,63 triliun).
Jumlah armada Beralih ke jumlah armada perang kedua negara, di Angkatan Udara (AU) Azerbaijan kembali unggul dengan 147 armada berbanding 64 milik Armenia.
Begitu pun dengan Angkatan Darat, jumlah tank Azerbaijan (570) 5 kali lebih banyak dari Armenia (110), kendaraan bersenjata (1.451:748), dan peluncur roket (162:68).
Tank yang dimiliki militer Azerbaijan di antaranya Leopard 2 buatan Jerman, T-90 Main Battle Tank (MBT) buatan Rusia, lalu T-72 Aslan buatan dalam negeri.
Di kubu Armenia mereka memakai tank T-90S, T-72, dan T-55 sebagai MBT.
Tipe tank yang disebut terakhir bersama saudaranya, T-54, kemungkinan sebagai kekuatan cadangan.
Namun diberitakan Eurasianet, Armenia mendapat diskon pembelian senjata dari Rusia karena termasuk anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif yang dipimpin negara Vladimir Putin itu.
Meski Azerbaijan juga mengimpor senjata dari Rusia, tapi menurut SIPRI pada 2014-2018 mereka adalah pembeli alutsista terbesar kedua Israel, dengan 17 persen ekspor senjata Israel dialamatkan ke negara itu.