Mereka menambahkan penerbangan China ke Taiwan barat daya adalah "upaya untuk menguras pertahanan udara".
Taiwan memperingatkan jika mereka menjadi lebih sering, mereka akan "meningkatkan beban tanggapan kita".
Seorang diplomat yang berbasis di Taiwan juga mengatakan kepada Reuters bahwa strategi China adalah melancarkan perang atrisi di negara kepulauan itu dengan fly-over.
Mereka berkata: "China mencoba melemahkan pilot Taiwan dengan membuat mereka selalu gelisah."
Tekanan udara di Taiwan menyusul pembelian 66 jet F-16 dari AS untuk melawan China pada Agustus.
Beijing sangat marah dengan penjualan AS ke Taiwan, dan meningkatkan latihan untuk menakut-nakuti pulau itu agar menyerah.
Baca Juga: Persiapan Sudah Matang Tinggal Eksekusi, China Akan Serbu Taiwan Tanggal 3 November 2020
Kolonel Senior Tan Kefei, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, juga mengatakan kepada wartawan bahwa Beijing akan melakukan "apapun yang diperlukan" untuk menghancurkan Taiwan dengan peringatan yang mengerikan.
Su Xiaohui, wakil direktur China Institute of International Studies, juga menolak "garis tengah" perbatasan maritim antara kedua negara.
Ia mengatakan Taiwan andante AS "sangat keliru" jika mereka yakin China tidak akan menyerang negara pulau itu.
Selain itu, AS juga mengalami peningkatan ketegangan dengan China terkait operasi Beijing di Laut China Selatan.