Sosok.ID - Pentagon mengecam tindakan angkatan bersenjata China yang dinilai telah mengancam Taiwan.
China melakukan gerakan militer gabungan ketika seorang pejabat senior AS melakukan kunjungan langka ke Taiwan.
Seperti diketahui, China gencar melayangkan klaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari negaranya, sementara pejabat Taiwan menegaskan bahwa negaranya berdiri sendiri tanpa campur tangan Beijing.
Dikutip dari Newsweek, Sabtu (19/9/2020), PLA berulah saat pejabat lokal menyapa Keith Krach, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan, di Bandara Internasional Taipei Kamis malam.
Petinggi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berjanji unjuk kekuatan untuk mengintimidasi tindakan-tindakan yang mereka anggap sebagai pelanggaran.
Pesawat tempur China bahkan melintasi Selat Taiwan untuk membawa pulang titik tersebut.
Meskipun AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, AS telah menyatakan dukungannya untuk negara tersebut dari klaim Beijing.
AS berusaha meningkatkan hubungan informal dengan Taiwan, kata juru bicara Pentagon John Supple dalam pernyataan yang dikirim ke Newsweek.
"Kami telah memelihara hubungan konstruktif dan tidak resmi dengan Taiwan selama 40 tahun," kata Supple.
"Reaksi agresif dan destabilisasi PLA mencerminkan upaya berkelanjutan untuk mengubah status quo dan menulis ulang sejarah."