Sementara ahli jantung Saiya Khan mengatakan, pasien dengan gejala kelelahan adalah salah satu gejala pasca-Covid yang sering ditemui pada pasiennya.
"Yang kami temukan adalah mereka merasa lelah luar biasa beberapa minggu atau bulan setelahnya," kata Khan.
Sebuah studi tentang gejala virus corona yang menetap menemukan bahwa pada 87% pasien setidaknya mereka mengalami satu gejala menetap.
Pada awal pandemi, otoritas kesehatan mengatakan bahwa pemulihan Covid-19 biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu dan orang tua lebih berisiko tinggi.
Namun pada Juli, jelas bahwa 20% dewasa muda tanpa penyakit penyerta tetap menderita gejala, bahkan hingga tiga minggu setelah dites positif.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) kini menyadari bahwa Covid-19 dapat menyebabkan penyakit berkepanjangan.
Elissa Miolene (27), warga New York City yang pernah terinfeksi Covid-19, juga merasakannya.
Ini sudah lebih dari 115 hari setelah ia dites positif, namun Elissa masih merasakan gejala-gejala yang sama.
"Bagiku, hidup saat ini adalah tentang bangun di tengah malam dan menangis karena aku merasakan sangat sakit tetapi tidak tahu kenapa," katanya.
Elissa dulunya adalah perempuan 20 tahunan yang aktif dan sehat. Namun kini, ia harus mengandalkan terapi fisik virtual untuk mengatasi nyeri punggung dan dada yang dirasakannnya.
"Aku tidak tahu kapan aku akan lebih baik. Tidak tahu kapan aku bisa merasakan diriku sendiri lagi, atau kapan bisa melakukan hal-hal yang aku sukai lagi," kata dia.