"Pada beberapa hari aku merasa bahagia tapi di beberapa hari lainnya aku merasa tidak memiliki perasaan apapun," ujarnya.
Martinez adalah seorang tukang listrik.
Namun, ketika ia kembali bekerja pada Juli lalu, anehnya ia tidak mampu mengingat bagaimana cara memasang sakelar lampu.
"Rasanya seperti aku pertama kali melakukannya. Aku menangis di perjalanan pulang dan berpikir, mengapa ini bisa terjadi padaku?" katanya.
Kini, ia hanya bisa bekerja beberapa hari dalam satu waktu dan merasa tidak aman tentang masa depannya.
Sayangnya, gejala akibat virus korona yang menetap ini masih belum menjadi perhatian serius, seperti perlombaan untuk menemukan vaksin.
Namun, setidaknya beberapa dokter menyadari hal itu.
Ahli saraf Svetlana Blitshteyn, misalnya, mengatakan pernah merawat beberapa pasien dengan kasus seperti Martinez.
Beberapa pasien datang ke kliniknya dengan gejala baru seperti kelelahan, pusing, kesulitan berdiri, jantung berdebar, sesak napas, hingga tidak mampu berolahraga seperti sebelumnya.
"Atau mereka juga mengalami sakit kepala, mati rasa, gangguan tidur, masalah kognitif, serta masalah suasana hati," ungkapnya.