Video itu berjudul "Dewa perang H-6K terus menyerang!"
Di tengah jalan, seorang pilot menekan sebuah tombol dan melepaskan misil di landasan pacu pantai yang tidak dikenal.
Rumah rudal di landasan pacu, yang gambar satelitnya terlihat persis seperti tata letak Andersen.
Baca Juga: Persiapan Sudah Matang Tinggal Eksekusi, China Akan Serbu Taiwan Tanggal 3 November 2020
Musik tiba-tiba berhenti saat gambar tanah bergetar muncul, diikuti oleh pemandangan ledakan dari udara.
“Kami adalah pembela keamanan udara ibu pertiwi; kami memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk selalu mempertahankan keamanan langit ibu pertiwi," tulis angkatan udara dalam deskripsi singkat untuk video tersebut.
Baik kementerian pertahanan China maupun Komando Indo-Pasifik AS tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari video tersebut.
Collin Koh, seorang peneliti di Institut Studi Pertahanan dan Strategis Singapura, mengatakan bahwa video itu bertujuan untuk menyoroti kekuatan China yang tumbuh dalam proyeksi kekuatan jarak jauh.
"Video itu dimaksudkan untuk memperingatkan orang Amerika bahwa posisi wilayah yang seharusnya aman dan tersembunyi seperti Guam mungkin berada di bawah ancaman ketika konflik regional kian memanas, baik itu Taiwan atau Laut China Selatan," katanya kepada Reuters.
Menurut angkatan udara Taiwan, China memang kerap melibatkan H-6 untuk terbang melintasi sekitar wilayah Taiwan, termasuk kejadian pada minggu lalu.