Namun, di tengah situasi kacau tersebut, Timor Leste justru disebut telah menangani pandemi COVID-19 dengan baik.
Ada beberapa kasus yang dilaporkan di Timor Leste, namun tidak ada kematian.
Di sektor kesehatan, Timor Leste disebut memiliki standar yang masuk akal. Peningkatannya secara luas dianggap sebagai pencapaian utama negara itu sejak kemerdekaan.
Bahkan jika situasi pandemi berubah, diperkirakan akan berdampak kecil karena Timor-Leste memiliki populasi yang sangat muda, yang biasanya tidak terlalu terpengaruh atau 'kebal' oleh COVID-19.
Usia rata-rata Timor Leste adalah 17 tahun dan sekitar 40 persen populasi berusia di bawah 15 tahun, menjadikannya salah satu populasi termuda di dunia.
Dari segi perekonomian, ketika pandemi telah mengganggu jaringan produksi dan perdagangan internasional, Timor Leste justru dengan 'ajaib' telah terlindung dari pengaruh tersebut karena tidak diintegrasikan ke dalam ekonomi global.
Pertanian subsisten mendominasi mata pencaharian dan kurang dari 30 persen dari semua pekerjaan berbasis upah.
Industri modern terdiri dari sektor publik dan proyek infrastruktur yang dibiayai publik. Tidak ada perusahaan manufaktur atau multinasional besar di pulau itu.
Sementara pariwisata masih menunggu untuk dikembangkan, dan ekspor nonmigas terdiri dari kopi dalam jumlah sedang.