Sosok.ID - Hubungan antara dua negara tetangga ini memang sedang memanas dalam beberapa bulan.
Bahkan sempat terjadi bentrok berdarah dari kedua kubu di perbatasan yang disengketakan.
Bentrokan yang berlangsung bulan Juni lalu itu sampai menelan korban.
Setidaknya 20 prajurit perbatasan India termasuk seorang perwira tewas dengan kondisi mengenaskan.
Kini pasukan perbatasn India dan tentara pembebasan rakyat (PLA) China kembali memanas.
Sebelumnya, mobilisasi sejumlah pasukan dari dua kubu termasuk senjata alat berat dari China dan sejumlah jet tempur Rafale milik India disiagakan.
Dan benar saja, bentrokan pun tak bisa dihindari dari kedua kubu.
Bahkan perjanjian yang telah dijalin mengenai tidak menggunakan senjata api di Garis Kontrol Aktual (LAC) dilanggar oleh kedua pihak.
Perjanjian yang telah berlangsung selama 45 tahun itupun berakhir dengan suara tembakan senjata dari kedua kubu.
Untuk diketahui, hubungan India dan China di perbatasan sekitar wilayah pegunungan Himalaya dan Tibet memang sedang memanas.
Melansir dari Indian Express, setidaknya sudah terjadi tiga kali tembakan peringatan dari kedua belah pihak di kawasan Himalaya Barat.
Hal itupun diungkap oleh pejabat India yang mengetahui situasi diperbatasan negara mereka sedang genting.
"Dalam semua kasus, tembakan dilepaskan ke udara dan bukan ke satu sama lain, untungnya," kata salah satu pejabat India, dikutip dari Reuters.
Yang terbaru adalah tembakan yang terjadi di kawasan tepi Utara Danau Pangong Tso.
Baca Juga: Gawat Bagi India, Pesawat Pembom Nuklir Xian H-6 China Siap Siaga di Dekat Perbatasan Kedua Negara
Bentrok terakhir tersebut terjadi menjelang pertemuan antara dua Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Moskow, Kamis (10/9/2020) pekan lalu.
Lazimnya, tembakan peringatan dikeluarkan hanya beberapa kali saja ke udara untuk meredam kegaduhan.
Namun di perbatasan tersebut setidaknya ada antara 100 sampai 200 peluru yang meletus di lokasi.
Hal tersebut menunjukkan tembakan tersebut bukan hanya sekedar tembakan peringatan belaka.
Kedua belah pihak memperebutkan posisi yang menguntungkan di perbatasan pegunungan di Ladakh yang berbatasan dengan Tibet.
Senin (14/9) lalu, tentara menembak ke udara di tepi Selatan Danau Pangong Tso, menurut India dan China.
Pertemuan kedua belah pihak yang diwakili oleh menteri luar negeri akhirnya menemukan titik temu.
Jaishankar dan Wang sepakat untuk meredakan ketegangan, dan sejak saat itu situasinya telah tenang, kata pejabat India.
Meski telah menemukan solusi dalam konflik perbatasan tersebut, kedua belah pihak belum mau menarik pasukan.
Mantan komandan militer India Letnan jenderal D.S. Hooda mengatakan, ketidakpercayaan begitu besar terjadi sekarang, sehingga akan sulit untuk kembali ke perjanjian di mana pasukan membawa sedikit senjata api di perbatasan yang diperebutkan selama patroli mereka.
"Kita seharusnya tidak lagi berbicara tentang perdamaian dan ketenangan di sepanjang LAC, tetapi pencegahan konflik," ujarnya kepada Reuters.
(*)