Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Meninggalkan Banyak Ilmu, Begini Pandangan Banyak Tokoh Tentang Pendiri Kompas Gramedia, Selamat Jalan Jakob Oetama...

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 09 September 2020 | 19:40
Meninggalkan Banyak Ilmu, Begini Pandangan Banyak Tokoh Tentang Pendiri Kompas Gramedia, Selamat Jalan Jakob Oetama...
KOMPAS/ JB SURATNO

Meninggalkan Banyak Ilmu, Begini Pandangan Banyak Tokoh Tentang Pendiri Kompas Gramedia, Selamat Jalan Jakob Oetama...

Sosok.ID - Sebuah kabar duka kembali menyelimuti Indonesia di tengah pandemi virus corona.

Satu lagi sosok tokoh bangsa yang cukup berjasa dalam dunia jurnalistik berpulang.

Salah satu pionir kantor berita nasional tanah air sekaligus role model bagi banyak penulis berita.

Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pimpinan Harian Kompas, Jakob Oetama meninggal dunia pada Rabu (9/9/2020).

Baca Juga: Dunia Jurnalistik Berduka, Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Begini Perjuangannya Dirikan Jaringan Media hingga Sebesar Sekarang

Jakob Oetama meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta hari ini pada pukul 13.05 WIB.

Banyak tokoh negara pun ikut merasa kehilangan sosok yang cukup berpengaruh dalam dunia jurnalistik Indonesia ini.

Tanpa terkecuali adalah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi pun mengungkap kesedihannya atas berpulangnya Jakob Oetama.

Baca Juga: 12 Negara Termasuk Indonesia Dimainkan China untuk Perkuat Logistik Militer Luar Negeri, Pakistan pun Jadi Sasaran!

Menurutnya, Jakob Oetama adalah sosok tokoh pers yang juga merupakan tokoh bangsa yang cukup berpengaruh.

"Saya sungguh-sungguh merasa kehilangan atas kepergian Bapak Jakob Oetama, hari ini, Rabu 9 September 2020. Almarhum bukan sekadar seorang tokoh pers, pendiri dan pemimpin surat kabar Harian Kompas atau Kelompok Kompas Gramedia, tapi adalah tokoh bangsa ini," kata Jokowi dalam akun media sosialnya.

Jokowi menilai Jakob Oetama sebagai seorang jurnalis dengan semangat juang dan daya kritis yang tinggi.

Tak cukup sebagai seorang yang kritis, Jokowi juga menilai Jakob Oetama sebagai seorang yang sangat humanis.

Baca Juga: Bak Masuk Kuping Kanan keluar Lewat Kiri, Jokowi Minta Aspek Kesehatan Didahulukan ketimbang Ekonomi, Epidemiolog: Imbauannya Itu Ditujukan ke Siapa?

Sosok Jakob Oetama dimata orang nomor satu di negeri ini tersebut adalah sosok yang senantiasa membawa nuansa kemanusiaan.

"Selamat jalan Pak Jakob Oetama. Terima kasih untuk warisan kebajikan dan jasa almarhum untuk dunia pers dan bangsa ini," tulis Jokowi.

"Semoga segala amal pengabdian almarhum mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, dan segenap keluarga yang ditinggalkannya tetap kuat dan tabah," lanjut Presiden.

Tak hanya orang nomor satu di Indonesia yang merasa kehilangan sosok wartawan senior tersebut.

Baca Juga: Bersiaplah! Covid-19 Bukan Akhir dari Pandemi Dunia, WHO: Tak Ada Vaksin hingga Pertengahan Tahun 2021!

Mantan guru yang kemudian terjun di dunia tulis menulis tersebut juga dipandang oleh banyak tokoh negara.

Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Ninok Leksono pun juga merasakan bagaimana pengaruh dari Jakob Oetama di dunia pendidikan Indonesia.

Menurut Rektor UMN, Ninok Leksono dalam tayangan langsung di Kompas TV, Rabu (9/9/2020) siang, sosok Jakob Oetama sangat terlihat dekat dengan dunia pendidikan.

"Semangat menjadi guru itu kalau di surat kabar yakni mendidik umum dalam skala luas, tapi tetap sebagai guru yang ingin mengajar di kelas juga tetap hidup di hati beliau," ujar Ninok Leksono.

Baca Juga: Hatinya Bak Almarhum Ayahnya yang Dikenal Baik Oleh Semua Orang, Anak Alm Uje Tak Masalah Berhenti Sekolah Demi Bisa Bantu sang Umi: Mau Cari Uang Katanya

Tak hanya berpandangan dalam hal mendidik generasi muda Indonesia, sosok Jakob Oetama juga dipandang sangat berpandangan dalam hal kemanusiaan.

"Dulu saya ingat tahun '80-an ketika muncul ancaman perang nuklir, itu beliau menganjurkan wartawan untuk menekuni bidang itu. Karena sangat membahayakan keselamatan umat manusia," terang Ninok.

Ternyata hal itu diulang lagi ketika ancaman perubahan iklim semakin nyata. Jakob Oetama menyadari bahwa bahaya yang mengancam umat manusia sehingga juga penting untuk diangkat.

"Yang menjadi bagian dari pergulatan beliau untuk keselamatan manusia Indonesia dan umat manusia secara keseluruhan," imbuh Ninok.

Baca Juga: Bukannya Langsung Dibawa ke Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Malah Dibawa ke Tempat Sepi oleh Sopir Ambulans Lalu Diperkosa

Ninok Leksono juga mengatakan bahwa Jakob Oetama suka dengan ungkapan-ungkapan, baik dalam bahasa Jawa, bahasa Indonesia, bahasa Latin, maupun dalam bahasa Perancis.

"Ini juga sudah saya tulis dalam sebuah buku. Tetapi, yang jelas beliau itu orangnya rendah hati," pungkas Ninok Leksono.

Meninggalnya Jakob Oetama pun kini jadi perbincangan banyak orang di tanah air.

Dalam prosesi pemakaman, rencananya Ketua MPR Bambang Soesatyo akan memimpin serah terima jenazah pendiri Kompas Gramedia di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Baca Juga: Tiba-tiba Datangi Polresta Tangerang, Nikita Mirzani Laporkan Sejumlah Nama Tenar Termasuk Pengacara Kondang dan Mantan Suami, Siapa Saja?

"Sementara, saat ini yang saya tahu serah terima akan dipimpin Ketua MPR Pak Bambang di Kalibata," kata GM Corporate Communication Kompas Gramedia Saiful Bahri di Gedung Kompas Gramedia, Rabu (9/9/2020).

Rencananya, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla akan hadir dalam proses pemakaman sebagai inspektur upacara.

Jakob Oetama (88) meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu pukul 13.05 WIB.

Baca Juga: Seolah Kena Karma, Lalat Cuma Numpang Terbang Mau Dibunuh Pakai Raket Nyamuk, Pria Ini Justru Tak Sengaja Ledakkan Dapurnya hingga Porak Poranda

Jakob Oetama sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading sejak 22 Agustus 2020.

Ia masuk rumah sakit dalam keadaan kritis dan mengalami gangguan multiorgan. (*)

Source :Kompas.com Twitter Kompas TV

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x