Ketegangan itu makin meningkat setelah bentrokan kekerasan di Lembah Galwan di timur Ladakh pada 15 Juni lalu, di mana 20 personel Angkatan Darat India tewas.
Baca Juga: Pihak China Nyatakan Tak Ada Pasukan Khusus India yang Tewas di Tangan Beijing
Pihak China dalam gempuran itu juga menderita korban, tetapi tidak memberikan rinciannya.
Meningkatnya ketegangan di perbatasan terjadi beberapa hari menjelang pertemuan yang diharapkan antara Menteri Luar Negeri, S Jaishankar dan mitranya dari China Wang Yi, di sela-sela pertemuan menteri luar negeri Shanghai Cooperation Organization (SCO) di Moskow pada 10 September.
Pada hari Senin, Jaishankar mengatakan, kegagalan untuk mengamati beberapa pemahaman tentang manajemen perbatasan sejak 1993 menimbulkan "pertanyaan yang sangat penting" tentang status hubungan dengan China.
Baca Juga: Perekonomian India Bakal Ambruk Jika Membiayai Perang Melawan China
Hal itu disampaikan dalam interaksi online yang diselenggarakan oleh koran The Indian Express untuk menandai rilis bukunya 'The India Way'.
“Jika perdamaian dan ketentraman di perbatasan tidak diberikan, maka tidak mungkin sisa hubungan berlanjut dengan dasar yang sama, karena jelas kedamaian dan ketenangan adalah dasar dari hubungan tersebut,” katanya. (*)