Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cuma Pamer? China Tak Terima Disebut Picu Perang dengan India, Lalu untuk Apa J-20 yang Secanggih F-22 AS Mondar-mandir di Perbatasan?

Rifka Amalia - Rabu, 19 Agustus 2020 | 12:42
Jet tempur baru J-20 kecanggihannya setara dengan F-22 milik Paman Sam
SCMP/Weibo/NULL

Jet tempur baru J-20 kecanggihannya setara dengan F-22 milik Paman Sam

Sosok.ID - Untuk pertama kalinya sejak konflik perbatasan China-India pada Mei, dua jet tempur siluman J-20 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terlihat di bandara sekitar 300 kilometer dari wilayah perbatasan, media asing melaporkan.

Tetapi para ahli militer China mengatakan pada hari Selasa bahwa pengerahan, jika benar, kemungkinan merupakan bagian dari penerbangan jarak jauh reguler pesawat dan pelatihan adaptasi lingkungan.

Dikutip Sosok.ID dari globaltimes.cn, Rabu (19/8/2020), ahli meminta agar media asing tidak boleh terlalu menafsirkan signifikansinya ketegangan di perbatasan, yang diyakini telah berkurang.

Baca Juga: Pantas Saja Militer AS Seperti Ulur Waktu Perang, Ternyata Gegara China Tunjukkan Jet Tempur Baru J-20 yang Kecanggihannya Setara dengan F-22 Milik Paman Sam

Mengutip gambar satelit komersial, Forbes melaporkan pada hari Senin bahwa dua jet tempur J-20 sementara muncul di Bandara Hotan di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur China Barat Laut, sekitar 320 kilometer dari wilayah perbatasan.

Laporan tersebut mengklaim bahwa ini adalah tanda tekad China untuk bergulat dengan India untuk mendapatkan pengaruh di kawasan itu.

Keterangan menambahkan bahwa PLA telah mengerahkan pesawat tempur lain, termasuk pembom H-6, ke bandara di Xinjiang, sementara India telah mengerahkan pesawat seperti Su-30 dan jet tempur Mig-29.

Baca Juga: US Navy Kembali Kerahkan Carrier Battle Group untuk Tantang Perang China di Pasifik

PLA belum mengumumkan penempatan J-20 di Bandara Hotan.

J-20 adalah jet tempur berat jarak jauh. Jadi ketika ditempatkan di Hotan, itu berpotensi dapat mencakup banyak wilayah di Asia Tengah dan Selatan.

Tetapi media asing tidak boleh terlalu menafsirkan kemungkinan kehadirannya di wilayah titik nyala, karena kemungkinan itu merupakan bagian dari pelatihan normal tentang penerbangan jarak jauh dan adaptasi lingkungan, ungkap pakar penerbangan militer China Fu Qianshao kepada Global Times, Selasa.

Baca Juga: Sangar! Indonesia 'Didaulat' Bakal Jadi Pimpinan Perang Negara-negara Asia Tenggara Lawan China, Kapasitas Ini Tolok Ukurnya

Source : Global Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x