Follow Us

Menegangkan! 2 Jet Tempur Rusia Lakukan Monuver Berbahaya Demi Cegat Pesawat Bomber AS yang Nekat Lewati 30 Negara Eropa

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 30 Agustus 2020 | 18:10
(ilustrasi) Menegangkan! 2 Jet Tempur Rusia Lakukan Monuver Berbahaya Demi Cegat Pesawat Bomber AS yang Nekat Lewati 30 Negara Eropa
tni-au.mil.id

(ilustrasi) Menegangkan! 2 Jet Tempur Rusia Lakukan Monuver Berbahaya Demi Cegat Pesawat Bomber AS yang Nekat Lewati 30 Negara Eropa

Sosok.ID - Insiden pesawat tempur hampir bertabrakan belum lama ini terjadi di langit Eropa.

Peristiwa manuver berbahaya tersebut melibatkan pesawat B-52 milik militer Amerika Serikat (AS) dengan 2 pesawat tempur Rusia.

Hal itu terjadi setelah pesawat bomber AS tersebut melintasi setidaknya 30 negara di benua Eropa.

Bahkan ketiga pesawat hanya berjarak 100 kaki serta saling berhadap-hadapan sebelum insiden tabrakan terhidari.

Baca Juga: Jiper? Bak Amit-amit Satu Kandang dengan Militer China, India Ngacir Undur Diri dari 'Medan Perang' Kavkaz-2020

Penerbangan ke lebih dari 30 negara yang dilakukan oleh jet pembom B-52 tersebut dilakukan pada hari Jumat kemarin.

Aksi terbang yang dilakukan AS menggunakan pesawat bomber bertujuan untuk menunjukkan solidaritas NATO, meningkatkan kesiapan dan memberikan kesempatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas untuk semua awak pesawat yan berpartisipasi di NATO.

Namun saat pesawat milik Angkatan Udara AS tersebut melintasi Laut Hitam, tiba-tiba dua jet Rusa menghadang tepat di depan hidung pesawat.

Tak hanya menghadang, pesawat tempur Rusia dikabarkan melakukan manuver berbahaya yang mengakibatkan turbulensi pada B-52.

Baca Juga: Rusia Tunjukkan Otot Militer, Kirim Kapal Selam Bersenjata Rudal Balistik Nuklir ke Lautan Lepas

Akibatnya pesawat AS tersebut menjadi terbatas kemampuannya untuk bermanuver di udara.

Mendapat laporan dari anak buahnya mengenai insiden pilot Rusia terhadap pesawat berbendera AS tersebut membuat geram petinggi Angkatan Udara Paman Sam.

"Tindakan seperti ini meningkatkan potensi tabrakan di udara yang tidak perlu, dan tidak konsisten dengan pengangkutan yang baik dan aturan penerbangan internasional," kata Jenderal Jeff Harrigian, Komandan Angkatan Udara AS di Eropa dan Afrika, dalam pernyataan tersebut.

Baca Juga: Sepak Terjang Pesawat Pembom Nuklir Q-5 China, Digadang-gadang Tetap Moncer meski Diterjunkan saat Perang 'Akhir Zaman'

Menurut Jeff, apa yang dilakukan oleh Rusia terhadap pesawat B-52 tersebut adalah sebuah kesengajaan.

Apalagi lokasi kejadian berada di wilayah udara internasional dengan standart internasional pula.

"Sementara pesawat Rusia beroperasi di wilayah udara internasional, mereka membahayakan keselamatan penerbangan dari pesawat yang terlibat. Kami berharap mereka beroperasi dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keamanan dan mencegah kecelakaan," katanya.

Baca Juga: Rusia Ungkap ke Publik Senjata Pemusnah Massal Miliknya yang Bisa Buat Amerika Jantungan

Upaya menerbangkan pembom B-52 oleh Trump di wilayah Eropa memang dilakukan di tengah ketegangan mereka dengan Rusia.

Apalagi komitmen pemerintahan Donald Trump di kubu AS sedang dipertanyakan oleh banayk negara.

Hal tersebut berkaitan dengan keputusan baru-baru ini mengenai pengurangan jumlah pasukan AS di Eropa.

Baca Juga: Rusia Pasang Radar yang Bisa Lacak F-35 Secara Akurat di Iran, Amerika Waspada

Komitmen AS untuk NATO telah dipertanyakan menyusul kritik berulang kali Presiden Donald Trump terhadap negara-negara anggota karena tidak memenuhi target aliansi yang direkomendasikan sebesar 2% dari PDB untuk pertahanan.

Trump mengarahkan Pentagon untuk secara substansial mengurangi jumlah pasukan AS di Jerman, mengembalikan banyak dari mereka kembali ke AS.

Ini menjadi sebuah langkah yang dikatakan Trump adalah karena kegagalan Berlin untuk membelanjakan 2% dari PDB-nya untuk pertahanan. (*)

Source : CNN

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest