Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Siapa Bilang Sekutu? Dimasa Kepemimpinan Indonesia, Dewan Keamanan PBB Semakin Kucilkan Amerika Serikat, Ini Buktinya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 24 Agustus 2020 | 16:30
(ilustrasi rapat dewan Keamanan PBB) Siapa Bilang Sekutu? Dimasa Kepemimpinan Indonesia, Dewan Keamanan PBB Semakin Kucilkan Amerika Serikat, Ini Buktinya!
Kemenlu RI

(ilustrasi rapat dewan Keamanan PBB) Siapa Bilang Sekutu? Dimasa Kepemimpinan Indonesia, Dewan Keamanan PBB Semakin Kucilkan Amerika Serikat, Ini Buktinya!

Sosok.ID - Seperti singa tak bertaring, kehebatan Amerika Serikat di meja perundingan internasional kini dianggap angin lalu.

Bahkan di masa masuknya Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, kini AS semakin tak bertaji.

Paling baru, usulan AS ditolak mentah-mentah oleh 13 anggota yang di dalamnya termasuk ada nama Indonesia.

Upaya Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan semua sanksi terhadap Iran karena dituduh melanggar kesepakatan, tidak mendapat dukungan dari anggota Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Sangar! Indonesia 'Didaulat' Bakal Jadi Pimpinan Perang Negara-negara Asia Tenggara Lawan China, Kapasitas Ini Tolok Ukurnya

Pada Jumat (22/8) 13 negara dari 15 anggota dewan keamanan PBB menolak usulan AS tersebut.

Mengutip Reuters, kondisi ini membuat AS semakin diisolasi.

Negara-negara yang menolak ajakan AS itu beralasan bahwa Washington telah menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran dua tahun lalu sehingga otomatis perjanjian itu tidak berlaku lagi.

Penolakan itu terjadi hanya dalam waktu 24 jam sejak Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dia menghitung mundur 30 hari untuk mengembalikan sanksi PBB terhadap Iran, termasuk embargo senjata.

Baca Juga: Sanksi Embargo Senjata Ditolak Dewan Keamanan PBB, Iran Sebut Kekalahan Bagi Paman Sam

Sekutu lama AS, Inggris, Prancis, Jerman dan Belgia, serta China, Rusia, Vietnam, Nigeria, Afrika Selatan, Indonesia, Estonia dan Tunisia telah menulis surat menentang pengembalian sanksi tersebut.

Amerika Serikat menuduh Iran melanggar kesepakatan 2015 dengan kekuatan dunia yang bertujuan untuk menghentikan Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan keringanan sanksi.

Tetapi Presiden AS Donald Trump menggambarkannya sebagai "kesepakatan terburuk yang pernah ada" dan berhenti pada 2018.

Baca Juga: Kecurigaan Kini Tertuju Pada Donald Trump, China dan Korsel Bongkar Ternyata AS Diam-diam Miliki Laboratorium Senjata Biologis di Berbagai Negara, Penghasil Virus Corona?

Para diplomat mengatakan Rusia, China, dan banyak negara lain tidak mungkin menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Namun Pompeo kembali memperingatkan Rusia dan China terhadap hal itu pada hari Jumat, mengancam akan ada tindakan dari AS jika mereka menolak untuk menerapkan kembali tindakan PBB terhadap Iran.

Baca Juga: Miskin dan Pontang-panting, 1 dari 3 Negara yang Dulu Bantu Sokong Kemerdekaan Timor Leste Kini Justru Rongrong Hasil Minyak Bumi Lorosae

Amerika Serikat bertindak pada hari Kamis setelah Dewan Keamanan PBB dengan tegas menolak tawarannya pekan lalu untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran setelah kedaluwarsa pada bulan Oktober.

Baca Juga: Jadi Negara Termiskin di Dunia Usai Setengah Mati Lepaskan Diri dari Indonesia, Begini Penampakan Perbatasan Timor Leste yang Berbanding Terbalik 180 Derajat dengan Wilayah Miskin di NKRI

Hanya Republik Dominika yang bergabung dengan Washington dalam pemungutan suara ya.

(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Amerika Serikat kian terkucil di Dewan Keamanan PBB"

Source :Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x