Aksi provokatif
Bacordo mengatakan bahwa terlepas dari sikap ini, kapal-kapal dari angkatan laut dan penjaga pantai Tiongkok, serta kapal penangkap ikan, terus "berkeliaran" di dalam ZEE 112 mil laut Filipina. Bahkan terkadang, angkatan laut Tiongkok tampaknya berusaha memprovokasi rekan-rekan Filipina mereka untuk agresi.
Dia mengatakan, tak lama setelah dia menduduki jabatannya pada bulan Februari, sebuah kapal angkatan laut PLA China memberikan sinyal 'ping' ke sebuah kapal Angkatan Laut Filipina, memantulkan sinyal radar pengontrol tembakan dari korvet Conrado Yap.
“Komandan mengambil tindakan pencegahan untuk membela diri dan insiden itu menghasilkan protes diplomatik yang diajukan oleh Manila. Cara saya menganalisanya, dalam perselisihan kami di area itu, yang pertama melepaskan tembakan menjadi pihak yang kalah. Jadi mereka akan melakukan segalanya untuk kita mengambil tindakan agresif. Tapi kita harus sabar dengan itu,” ujarnya.
“Saya yakin mereka ingin kami mengambil langkah pertama, tetapi kami tidak akan melakukannya. Setiap angkatan laut yang melepaskan tembakan pertama di daerah itu akan kehilangan dukungan internasional. Itu termasuk semua angkatan laut yang berpatroli di daerah itu," ceritanya.
“Kami harus melatih toleransi maksimal. Ada beberapa aktivitas… yang setelah Anda melakukannya, Anda tidak dapat mengambilnya kembali, dan itu melepaskan tembakan pertama,” tambahnya lagi.
Masih mengutip South China Morning Post, Bacordo, yang berbicara dalam pertemuan resmi pertamanya dengan jurnalis asing, membantah bahwa protes diplomatik atas tindakan China di Laut China Selatan sia-sia.
Sebelumnya diberitakan, Filipina menolak upaya beberapa negara untuk memicu ketegangan di Laut China Selatan. Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin memuji Filipina.
Xinhua mengabarkan, Wang memberikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers sebagai tanggapan atas pertanyaan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana baru-baru ini tentang Laut China Selatan dan hubungan bilateral.
Wang mengatakan, beberapa negara di luar kawasan regional mencoba untuk menimbulkan masalah dan menciptakan ketegangan di kawasan, yang bertentangan dengan keinginan negara-negara kawasan.