Follow Us

Kecurigaan Kini Tertuju Pada Donald Trump, China dan Korsel Bongkar Ternyata AS Diam-diam Miliki Laboratorium Senjata Biologis di Berbagai Negara, Penghasil Virus Corona?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 05 Agustus 2020 | 17:35
(Ilustrasi senjata biologis) Kecurigaan Kini Tertuju Pada Donald Trump, China dan Korsel Bongkar Ternyata AS Diam-diam Miliki Laboratorium Senjata Biologis di Berbagai Negara, Penghasil Virus Corona?
wearethemighty-img.rbl.ms

(Ilustrasi senjata biologis) Kecurigaan Kini Tertuju Pada Donald Trump, China dan Korsel Bongkar Ternyata AS Diam-diam Miliki Laboratorium Senjata Biologis di Berbagai Negara, Penghasil Virus Corona?

Sosok.ID - Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negari China menggemparkan banyak negara.

Bahkan pernyataan tersebut membawa serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diminta untuk bertindak.

Di tengah konflik antaran China vs Amerika Serikat (AS) yang kian meruncing, Tiongkok buka suara mengenai fakta pangkalan militer AS diberbagai negara.

China pun terang-terangan meminta PBB untuk segera bertindak terhadap apa yang dilakukan oleh militer AS tersebut.

Baca Juga: Mesin Perang China Sasar Pasar Eropa, Serbia Kini Jadi Pelanggan Utama Senjata Buatan Beijing

Juru Bicara Kemenlu China, Wang Wenbin pada Selasa (4/8/2020) kemarin meminta penjelasan mengenai kegiatan rahasia militer AS yang berhubungan dengan senjata biologis di berbagai negara.

Hal tersebut mengacu pada Konvensi Senjata Biologis (BWC) di yang tepat berada di bawah PBB.

Tak hanya China, Korea Selatan pun lebih dulu mengawali protes terhadap kegiatan terselubung militer AS tersebut.

Bahan negeri gingseng telah bertindak dengan melakukan protes lokal untuk menuntut penutupan laboratorium militer dan pangkalan militer di wilayah Korea Selatan oleh militer AS.

Baca Juga: Makanya Tak Gentar Dikepung Militer Inggris dan AS, Ternyata Perangkat Perang China Bisa Deteksi Serangan Nuklir dan Langsung Membalasnya

Media lokal di Korea Selatan pun menyoroti kegiatan dari militer AS tersebut.

Oleh protes yang dimulai dari Korea Selatan itu akhirnya Wang buka suara dan meminta penjelasan dari pihak Donald Trump.

"Amerika Serikat harus mengatasi keprihatinan internasional, memegang sikap transparan dan bertanggungjawab, dan menjelaskan kegiatan militernya di seluruh dunia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Selasa (4/8), seperti dikutip Global Times.

Wang menambahkan kegiatan militer AS semacam ini dilakukan dibanyak negara dan telah memicu kerugian luas bagi negara-negara tersebut.

Baca Juga: Saban Hari Tarik Urat di Langit Laut China Selatan, AS Kirim Puluhan Pesawat Mata-mata, Tiongkok Balas Kerahkan Pembom Jet

Bahkan menurut Wang, kegiatan tersebut bisa saja menjadi pemicu kejadian berbahaya.

"Apa yang mereka lakukan tidak transparan, berbahaya, dan tidak masuk akal," ujarnya.

Meski negaranya dituding menjadi penyebab menyebarnya virus corona hingga menjadi pandemi seperti saat ini, Wang tetap menuding AS yang lebih membahayakan mengenai Bio Militer tersebut.

Menurut Wang, AS, negara yang paling banyak melakukan kegiatan bio militer di dunia, tidak mengungkapkan aktivitasnya dalam materi yang mereka sampaikan kepada PBB.

Baca Juga: Australia Memang Petantang-petenteng Tantang China, Tapi Indonesia Juga Harus Siap Siaga, Senjata Negeri Kanguru Disinyalir Dapat Ratakan Seluruh Wilayah NKRI

Negara-negara penerima tidak tahu apa yang laboratorium militer AS lakukan.

"Aktivitas ini berbahaya karena banyak kegiatan bio terkait dengan patogen berisiko tinggi. Ini akan menjadi bencana bagi negara penerima, negara tetangga, atau bahkan seluruh dunia jika kecelakaan terjadi," ungkap Wang.

Baca Juga: Pantas Saja Militer AS Seperti Ulur Waktu Perang, Ternyata Gegara China Tunjukkan Jet Tempur Baru J-20 yang Kecanggihannya Setara dengan F-22 Milik Paman Sam

Wang menyebutkan, AS adalah satu-satunya negara yang membangun laboratorium militer di seluruh dunia, dan mengumpulkan bahan-bahan biologis serta sumber daya di luar negaranya.

"Amerika Serikat juga satu-satunya negara yang menghalangi negosiasi untuk protokol yang mencakup rezim verifikasi untuk BWC," imbuh Wang. (*)

Source : Yonhap, Global Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest