Sosok.ID - Demi mendukung klaimnya di Pasifik Selatan, militer China harus on time jika dibutuhkan sewaktu-waktu oleh Beijing.
Susah memang karena klaim mereka sangat luas hingga menimbulkan konflik dengan negara-negara di Asia Tenggara hingga Amerika Serikat (AS).
Jika perang pecah, China bisa kena keroyok musuh dari segala arah.
Hari ini, Sabtu, 1 Agustus, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) merayakan hari jadinya yang ke-93. Tahun ini, PLA menjalani misi yang sangat sulit, termasuk menanggapi ancaman militer dari negara-negara lain di Laut China Selatan, Selat Taiwan, dan perbatasan India.
MelansirGlobal Times,di luar ancaman militer, Kementerian Pertahanan Nasional menyatakan pada konferensi pers Kamis (30/7), PLA telah berhasil menangani banjir setelah mereka menyelesaikan misi memerangi virus corona baru.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang mengatakan, PLA dan Kepolisian China mengirim lebih dari 720.000 personel untuk melakukan 3.749 misi di seluruh wilayah yang terkena dampak banjir belum lama ini.
Tapi, tahun 2000 juga menjadi tahun yang intens untuk pengembangan senjata dan peralatan militer China, meskipun ada pandemi virus corona.
MengutipGlobal Times, pada 12 Januari, Nanchang, kapal perusak tipe 055 dengan rudal berpandu pertama China, secara resmi bergabung dengan Angkatan Laut PLA lewat seremoni di sebuah pelabuhan di Qingdao, Provinsi Shandong, China Timur.
Di bulan-bulan berikutnya, Nanchang melakukan serangkaian pelatihan termasuk penembakan senjata utama, ketika pengamat militer mengatakan, kapal perang China itu berada di jalur cepat untuk mencapai kemampuan operasional awal.