Melansir dari Kompas.com, bahan eksplosif yang dimaksud adalah amonium nitrat yang berjumlah 2.750 ton.
Adapun, Israel yang beberapa kali terlibat konflik dengan Lebanon membantah peran apa pun dalam ledakan tersebut.
Israel bahkan telah menawarkan bantuan kepada Lebanon dengan adanya kejadian mengejutkan ini.
Namun, dugaan berlawanan disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.
Presiden berusia 74 tahun itu menduga bahwa ledakan tersebut adalah bentuk serangan.
"Seperti serangan yang begitu mengerikan," ujar Trump kepada awak media saat berada di Gedung Putih, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Ia menyebut bahwa ledakan itu bukan disebabkan oleg bahan peledak atau manufaktur.
"Kemungkinan, berdasarkan keterangan mereka yang jelas lebih tahu daripada saya, ini adalah semacam bom. Ini serangan," papar Trump.