Menurut banyak pihak, Trump berusaha mengalihkan isu ekonomi yang sedang melanda AS yang kini diambang kehancuran tersebut.
Bahkan Trump secara terang-terangan tak akan mempercayai hasil pemilihan umum bila tetap diadakan pada 4 November 2020 ini.
Ia menyoroti pemilihan via surat secara luas, yang disebutnya penuh dengan penipuan meskipun tanpa bukti yang kuat dari pihak Donald Trump.
Baca Juga: Apa Sanggup? Iran Hendak Ringkus Donald Trump Namun Militer AS Bakal Menyerang Balik
“Dengan pemungutan suara melalui surat (bukan pemungutan suara yang baik), 2020 akan menjadi pPemilu yang paling tidak AKURAT dalam sejarah. Ini akan sangat memalukan bagi AS,” tulis Trump di Twitter.
"Tunda Pemilu sampai orang dapat memilih dengan benar, aman dan aman ???"
Lontaran ide gila itu diucapkan oleh Trump setelah ekonomi AS mengalami kontraksi sebesar 32,9 persen pada kuartal kedua 2020 ini.
Hal itu disebabkan wabah virus corona yang menyebar luas secara cepat dan memicu perekonomian berhenti bertumbuh.
Amerika Serikat telah mengadakan pemilihan selama lebih dari 230 tahun, termasuk selama Perang Saudara, Depresi Hebat dan dua perang dunia.
Amandemen Kedua Konstitusi AS memberi Kongres kekuatan untuk mengatur waktu pemilihan.
Zoe Lofgren, Perwakilan Partai Demokrat yang juga menjadi ketua komite DPR yang bertugas mengawasi keamanan pemilu, menolak gagasan gila dari Donald Trump tersebut.