Follow Us

Presiden Turki Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Gereja Ortodoks hingga UNESCO Ungkap Rasa Kecewa

Rifka Amalia - Minggu, 12 Juli 2020 | 18:00
Erdorgan mengeluarkan dekrit untuk merubah situs warisan dunia Hagia Sophia menjadi sebuah masjid.
wikimedia.org/Arild Vagen

Erdorgan mengeluarkan dekrit untuk merubah situs warisan dunia Hagia Sophia menjadi sebuah masjid.

Komite Warisan Dunia mengatakan, "disesalkan bahwa keputusan Turki itu tidak melalui subjek dialog atau pemberitahuan sebelumnya".

Oleh karenanya ia meminta agar Turki mengambil tindakan lebih bijaksana dengan berdialog terlebih dahulu di kemudian hari.

Baca Juga: Dililit Ular Sepanjang 4 Meter, Bocah 13 Tahun Hanya Dijadikan Tontonan oleh Warga, Tak Kunjung Ditolong Sampai Ajal Menjemput

"UNESCO menyerukan kepada pihak berwenang Turki untuk membuka dialog tanpa penundaan untuk menghindari langkah mundur dari nilai universal warisan luar biasa ini yang pelestariannya akan ditinjau oleh Komite Warisan Dunia dalam sesi berikutnya," kata badan budaya PBB dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari laman resmi UNESCO, Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay menyebut Hagia Sophia sebagai mahakarya arsitektur dan kesaksian interkasi Eropa dan asia selama berabad-abad lamanya.

"Statusnya sebagai museum mencerminkan sifat universal warisannya, dan menjadikannya simbol yang kuat untuk dialog," ujar Audrey Azoulay.

Baca Juga: Perusahaan yang Besar di Indonesia Ini Ternyata Perusahaan Terkaya di Dunia, Nilainya 20 Gabungan Perusahaan Termahal Sejagat Saat Ini, Apple Kalah Jauh!

Pihak UNESCO meminta agar Turki tidak memengaruhi nilai universal luar biasa dari situs-situs di sana.

Ia juga meminta untuk diberitahu sebelum memodifikasi bangunan bersejarah tersebut.

Menurut UNESCo, penting untuk memulai dialog terlebih dahulu demi mencegah efek merugikan pada nilai universal warisan budaya tersebut.

"Penting untuk menghindari tindakan implementasi apa pun, tanpa diskusi sebelumnya dengan UNESCO, yang akan memengaruhi akses fisik ke situs, struktur bangunan, properti yang dapat dipindahkan, atau manajemen situs," tegas Ernesto Ottone, Asisten Direktur UNESCO.

Baca Juga: Sebut Reklamasi Ancol Beda Sebab, Cara, dan Tujuan dari Proyek Jaman Ahok, Anies Klaim Dulu Tak Ada Manfaat Sekarang Ada

Source : Aljazeera, UNESCO

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest