Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Termakan Tipu Daya Penyelundup Organ Ilegal, Nyaris Seluruh Penduduk Desa Ini Jual Ginjalnya untuk Bangun Rumah, Tapi Kini Terpaksa Tinggal di Tenda Gegara Huniannya Hancur Lebur Diguncang Gempa Bumi

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 13 Juli 2020 | 09:13
Penduduk Desa Hokse sebagian besar menjual ginjalnya untuk membeli rumah.
Daily Mail/Yallabook

Penduduk Desa Hokse sebagian besar menjual ginjalnya untuk membeli rumah.

Sayangnya tahun 2015 sebuah gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang Nepal.

Hal itu menyebabkan hampir sebagian besar rumah di Hokse hancur, sementara mereka telah menjual satu ginjalnya.

Baca Juga: Dicurigai Jadi Penyebab Kematian Ashraf Sinclair, Ternyata Latihan CrossFit Memang Tak Aman, Pernah 'Bunuh' Pelatih Kebugaran Hingga Lumpuhkan Ginjal dan Jantung Seseorang

Karena hal itu, sebagian besar penduduknya hanya bisa tinggal di tenda dan gubuk yang dibangun di atas tanah tersebut.

Menurut cerita Geeta, dia dirayu oleh adiknya untuk menjual ginjalnya, karena manusia hanya membutuhkan satu ginjal.

Tak hanya Geeta hampir kebanyakan penduduk desa juga tergoda dengan rayuan tersebut, mereka menjual ginjalnya untuk mendapatkan rumah.

Mereka menjualnya pada seorang penadah yang disebut dengan perantara organ di Nepal.

Baca Juga: Sempat Tidur di Masjid dan Ingin Jual Ginjal Gara-gara Terlilit Utang Rp 400 Juta, Kini Candra dan Shinanta Akan DIilantik Jadi Anggota DPRD Terpilih

Para penyelundup menargetkan Hokse sebagai ladang dengan ginjal yang siap dipanen kapan saja, dengan modal rayuan uang.

Mereka mengandalkan kenaifan mereka dengan sejumlah trik dan taktik yang licik.

Salah satunya adalah memberi tahu mereka bahwa manusia hanya butuh satu ginjal untuk bertahan hidup.

Selain itu mereka juga mengatakan, ginjal yang sudah dipanen akan tumbuh kembali, selama itu mereka bisa hidup dengan satu ginjal saja.

Source : Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x