"Kamis (2/7/2020) malam korban cerita semua ke pamannya. Karena korban dari ekonomi lemah sehingga kami berinisiatif mendampingi korban ke Polda Lampung untuk buat laporan," ujar Iyan, dikutip dari Tribun Lampung.
Berdasarkan penuturan Iyan, korban selama ini memilih tutup mulut karena mendapatkan ancaman dari DA.
DA bahkan menyebut bakal membunuh ayah kandung korban, sehinga korban merasa ketakutan.
"Bapaknya Kerja buruh cetak bata, ibunya TKW di Malaysia. Tapi semua kebutuhan hidup ditanggung bapaknya, karena ibu korban jarang sekali mengirimkan uang," katanya.
Ayah marah besar, tahu dari sang paman
Ayah kandung korban, Sg (51) marah besar atas tindakan yang dilakukan oknum lembaga pemerintah tersebut.
Ia tak pernah menyangka anaknya yang merupakan korban perkosaan dan ingin pulih, justru dicabuli oleh pejabat yang bekerja di lembaga perlindungan anak.
"Jelas saya tidak terima. Anak saya bukannya dilindungi malah dipaksa melakukan perbuatan mesum," ujar Sg, Sabtu (4/7/2020).
Sg mengetahui semua kebenaran tersebut dari paman Nf. Menurut sang paman, korban tidak berani bercerita karena takut ayahnya marah.
Paman korban bahkan meminta Sg agar tidak naik pitam saat mengetahui apa yang terjadi pada anaknya.