New Delhi dan Beijing saling menyalahkan atas kematian di Himalaya.
Dimana Duta Besar China untuk India Sun Weidong mengatakan pasukan India bertanggung jawab atas bentrokan itu karena mereka telah melewati Garis Kontrol Aktual yang bertindak sebagai perbatasan de facto.
Sebagai tanggapan, Duta Besar India untuk China Vikram Misri memperingatkan riak dan dampak dalam hubungan diplomatik karena China berusaha mengubah status quo di darat secara paksa.
Lalu di saat Tokyo dan Beijing telah saling perang kata-kata atas kepulauan di Laut China Timur, Kementerian Luar Negeri China menyebut langkah Jepang sebagai provokasi serius terhadap kedaulatan wilayah China.
Sementara Menteri Pertahanan Jepang Taro Kano menanggapi bahwa Tokyo akan memantau niat Beijing, dan bukan hanya kemampuan perangnya.
Latihan ini adalah indikasi terbaru bahwa persaingan geopolitik memanas di Samudra Hindia dan Pasifik.
Di bulan ini saja Amerika Serikat telah melakukan tiga latihan di Laut Filipina dan Laut China Selatan.
Dua di antaranya dilakukan oleh tiga kapal induk, USS Nimitz, USS Ronald Reagan dan USS Theodore Roosevelt, sementara yang ketiga dilakukan bersama dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang.
Baca Juga: Tak Peduli Perang Akan Meletus, Amerika Recoki Latihan Militer China di Pasifik
Ketegangan juga meningkat tinggi antara China dan Vietnam setelah dua kapal China menabrak dan menenggelamkan kapal nelayan Vietnam.