"Yang kami lakukan adalah untuk kebaikannya sendiri," tambahnya.
Terkait prosedur dan praktik menyetrika payudara itu, seorang senior Spesialis Perlindungan di Caprecon Development and Peace Initiative, yang bekerja pada perlindungan anak di kamp-kamp pengunsian timur laut Nigeria buka suara.
Ia mengatakan, "Praktik ini berakhir dengan melukai anak-anak dan menempatkan mereka pada risiko komplikasi parah," katanya.
"Keluarga sebaiknya menyalurkan upaya mereka untuk mendidik anak perempuan mereka tentang masalah seks," tambahnya.
Baca Juga: Resmi! Pertamina Segera Hapus BBM Premium dan Pertalite, Begini Mekanismenya!
Ketakutan Tidak Berdasar
Ketakutan keluarga pengungsi terhadap anak perempuan mereka disebut tidak berdasar.
Pengungsi perempuan dan orang-orang terlantar di Nigeria berisiko tinggi mengalami pelecehan seksual dan eksploitasi seksual.
PBB menyebut pihaknya sadar akan tingginya tingkat kebutuhan seks untuk bertahan hidup di wilayah tersebut.
Juru Bicara UNHCR William Spindler buka suara.