“Saya seperti, wow (takjub) jika ini terjadi pada saya hanya dari membuat satu postingan, bayangkan apa yang terjadi pada orang-orang Papua Barat!"
"Saya harus menonaktifkan beberapa media sosial saya sebentar, tapi jangan khawatir, saya akan kembali," katanya.
Meskipun mendapatkan banyak ujaran kebencian, namun masih ada beberapa netizen yang mendukung upaya Langi dalam menyerukan pembebasan Papua Barat.
“Sangat memprihatinkan bahwa saudari kita yang cantik di Pasifik, halaman Facebook publik Diamond Langi sedang diserang oleh beberapa pejuang keyboard yang dipicu propaganda dari Indonesia.
"Karena dia memilih untuk menggunakan platformnya yang baru dan kebebasan politik untuk berdiri dalam solidaritas dengan whanau asli kami di Papua Barat,” tulis akun Oceania Interrupted di sosial media Facebook.
“Black Lives Matter di seluruh dunia, bahkan di Pasifik - dan menggertak seseorang karena berdiri dalam solidaritas dengan masyarakat adat dalam konteks Pasifik kita, yang terus-menerus ditindas, dieksploitasi, dibungkam, dan dibunuh di tanah mereka sendiri sangat memuakkan!
"Jika Anda belum melakukannya, silahkan buka halamannya, tunjukkan cinta untuk apa yang ia perjuangkan dalam solidaritas;
"Dan jika Anda mengetahui satu atau dua hal tentang situasi NYATA PAPUA BARAT, silahkan ajar para pengganggu yang bodoh itu di halamannya dan di dunia kita,” kata kelompok aktivis budaya itu, mendukung seruan Diamond Langi. (*)