"Kenyataannya emang begitu. Saya kalo sama Kyai Maruf tanpa risau. Saya bergaul 22 tahun dengan beliau, beliau wakil ketua umum, saya wakil sekjen," katanya.
Baca Juga: Mengenai Kenaikan Iuran BPJS, Refly Harun : Negara Hadir untuk Ngambil Uang Masyarakat
"Alangkah akrabnya kami, tetapi saya tidak mau dengan Pak Jokowi," sambung Tengku Zul.
Tengku Zul kemudian membeberkan bahwa dirinya tidak cocok dengan partai pengusung Jokowi, yakni PDIP.
"Karena di belakang Pak Jokowi siapa? Nggak cocok saya sama mereka, ada PDIP disitu saya nggak cocok dari dulu," ungkapnya.
Alasannya yakni karena menurut Tengku Zul, PDIP tidak pernah memperjuangkan agama.
Ia kemudian menyinggung mengenai sikap DPR dari fraksi PDIP yang malah wolkout dalam pembahasan UU Pornografi dan UU Pendidikan.
"Waktu UU Pendidikan dia (PDIP) walkout. Lah ini apa ini?," tanya Tengku Zul.
"Kan ada gerakan baitul muslimin di PDIP," sahut Refly Harun.
"Nyatanya gerakannya apa? Coba waktu UU pendidikan, Bang Rafly masih ingat pasal 12 a, tiap-tiap anak didik berhak mendapat pendidikan agama, sesuai agama yang dianutnya, dengan diajarkan oleh guru yang seagama dengannya. Ini kok ditolak," ujar Tengku Zul.
Baca Juga: Kencang Sindir Kabinet Jokowi Anti Kritik, Refly Harun Soroti Buzzer Politik: Kurang Kerjaan!