Sontak laporan itupun membuat dirinya dan keluarga terkejut lantaran geram dengan kesalahan tersebut.
Mereka pun akhirnya menggeruduk lokasi karantina yang mengadakan rapid test tersebut.
Mereka ingin meminta penjelasan dari petugas perihal hasil reaktif hamil tersebut.
"Kami minta petugas jangan main-main dengana penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," kata salah seorang anggota keluarga, Naomi Toulasik yang dikutip dari Kompas.com.
Ia menduga, petugas medis di Rusun Ne'e tak menjalankan tugas dengan baik.
Sehingga antara tujuan pemeriksaan dengan hasilnya tidak sejalan.
Sementara, kakak kandung Ariyanto, Ferdinan Boik membenarkan pihak keluarga telah mendatangi lokasi karantina.
Namun ketika ditanya mengenai hasil rapid test yang dianggap membingungkan itu, petugas belum memberikan jawaban.
"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja, di mana pun," kata dia.