Fadjroel mengatakan, Istana tidak pernah melarang adanya diskusi ilmiah.
Ia bahkan ikut heran dengan pembatalan diskusi di kampus yang malah dikaitkan dengan rezim otoriter dan pandangan buruk lainnya.
"Saya juga bertanya-tanya siapa yang mengancam. Sekarang kan sedang dicari oleh penegak hukum," ujar Fadjroel di acara yang sama dengan Rocky Gerung.
Dengan tegas Jubir Jokowi menyebut pemerintah tidak melarang adanya diskusi ilmuah dengan kebebasan akademik.
Bahkan jika diskusi itu berakhir melibatkan administrasi kampus dan penegak hukum.
"Jadi tidak ada hubungannya dengan Istana," ujar Fadjroel.
Menurutnya, Presiden Jokowi pun tidak bisa mengintervensi penegak hukum untuk mengusut pelaku teror diskusi UGM.
"Jangan menyerahkan semua beban ke Presiden. Segala hal diselesaikan berdasarkan wilayahnya sendiri-sendiri. Biarkan penegak hukum yang bertindak," katanya.
"Ini sama saja dengan mengimbau Presiden harus menguasai segala-galanya, harus mengatur segalanya, justru itu yang berbahaya yang kita tentang pada masa orde baru," jelasnya. (*)