Follow Us

Dongkol Setengah Mati Lihat Orang-orang Bejubel di Mal saat PSBB, Tukang Gali Kubur Siapkan Nisan dengan Tulisan Istimewa: Kami Tunggu di TPU Ya!

Rifka Amalia - Jumat, 22 Mei 2020 | 20:13
Petugas TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan menyerukan kekecewannya dengan membuat tulisan di papan nisan.
Dokumentasi TPU Jombang

Petugas TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan menyerukan kekecewannya dengan membuat tulisan di papan nisan.

Sosok.ID - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi salah satu kebijakan yang diambil permerintah dalam rangka memutus mata rantai virus corona.

Sayangnya, PSBB seolah dianggap tak ada artinya.

Sebab masih banyak warga yang berkerumun di tengah-tengah pandemi.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di Mal CBD Ciledug Kota Tengerang, Minggu (17/5/2020).

Baca Juga: Sangat Lelah dengan Masyarakat dan Pemerintah, Para Sejawat Medis Gaungkan 'Indonesia Terserah', Dokter: Rasanya Sakit Hati

Meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan Idul Fitri tanpa bepergian, namun masih banyak warga yang memburu pusat perbelanjaan (mal) untuk membeli baju Lebaran.

Pergerakan kerumunan warga di saat pandemi ini juga membuat resah para petugas makam di TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan.

Sama seperti para petugas medis yang menggaungkan kata "Indonesia Terserah", petugas makam di TPU Jombang juga memiliki cara untuk menyindir masyarakat yang berulah.

Melansir Kompas.com, Kepala Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Tabroni pada Rabu (20/5) mengatakan, ia merasa kecewa dengan mereka yang melanggar aturan pemerintah.

Baca Juga: Tak Becus Urusi Masalah Virus Corona, Wali Kota Ini Malah Pura-pura Meninggal Saat Hendak Diamankan Petugas, Ternyata Habis Mabuk-mabukan di Tengah Keadaan Lockdown

Saking kesalnya, petugas makam sampai membuat nisan khusus untuk para pelanggar PSBB.

"Indonesia Bin Terserah Kalian. Kami Tunggu di sini TPU Jombang, Tangerang Selatan".

Begitu bunyi nisan yang dituliskan para petugas makam.

Diketahui, TPU Jombang menjadi pusat pemakaman pasien Covid-19 di Tangerang Selatan.

Tabroni juga menyesalkan langkah pemerintah yang membuka mal, sementara toko-toko kecil justru tutup di masa pandemi.

Baca Juga: Permohonan Maaf Pemerintah Indonesia kepada Rakyat Disampaikan Wapres Ma'ruf Amin: Maafkan Kami karena Bahaya Corona Belum Hilang

Pengunjung, termasuk anak-anak, ikut berbelanja di Mal Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Minggu (17/05/2020).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pengunjung, termasuk anak-anak, ikut berbelanja di Mal Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Minggu (17/05/2020).

"Iya intinya PSBB kan gagal ya, banyak orang yang keluar (rumah). Dan juga toko kecil ditutup, yang besar (mal) dibuka," katanya.

Tabroni menganggap upaya sindiran itu sebagai bagian dari dukungan untuk tenaga medis.

Ia merasa iba, melihat dokter di garda depan mempertaruhkan hidupnya.

Tetapi di sisi lain, banyak masyarakat yang tidak mau berkompromi untuk patuh dan diam di rumah.

Baca Juga: 109 Tenaga Medis Dipecat karena Ogah Tangani Pasien Corona, Bupati Kecewa: Tuntutan Terpenuhi tapi Belum Kerja Sudah Bubar Jalan

Pemakaman pasien corona di TPU Jombang, Ciputat, Tangsel.
Wartakotalive.com/Rizki Amana

Pemakaman pasien corona di TPU Jombang, Ciputat, Tangsel.

"Iya ini bentuk support tenaga medis saja. Kita buat (kalimat pada nisan) minggu kemarin," kata Tabroni.

Tak hanya tenaga medis, para penggali kubur dan petugas makam seperti Tabroni juga mulai lelah dengan kondisi saat ini.

Pasalnya di TPU Jombang sendiri, jenazah pasien virus corona sudah mencapai 97 per Rabu (20/5).

Jumlah itu masih mungkin bertambah mengingat Indonesia belum menang melawan Covid-19.

Baca Juga: Jokowi Ajak Rakyat Berdamai dengan Virus Corona, Jusuf Kalla: Risikonya Mati

"Ya mudah-mudahan tidak bertambah lagi, karena tenaga kita juga sudah terkuras," ucapnya.

Adapun salah seorang petugas makam lain bernama Iman Saiman atau yang akrab disapa Japra (47) mengatakan hampir setiap hari dirinya menggali kubur selama pandemi.

Melansir Warta Kota, Iman alias Japra yang juga bekerja di TPU Jombang mengatakan, ia tidak takut terinfeksi virus corona meski pekerjaannya berisiko tinggi.

Ia memilih untuk berserah diri dan mempercayakan pada APD yang digunakannya selama pemakaman.

Iman Saiman atau yang akrab disapa Japra (47) Penggali makam di TPU Jombang.Iman Saiman atau yang akrab disapa Japra (47) Penggali makam di TPU Jombang.
Wartakotalive.com/Rizki Amana

Iman Saiman atau yang akrab disapa Japra (47) Penggali makam di TPU Jombang.Iman Saiman atau yang akrab disapa Japra (47) Penggali makam di TPU Jombang.

Baca Juga: Detik-detik Polisi Petugas PSBB Menangis Berharap Dites Virus Corona karena Hal Ini, Berikut Videonya

"Kalau untuk kisah-kisah ke sananya enggak ada apa-apa, enggak ada masalah poinnya. Memang karena tugas kami setiap hari untuk memakamkan, ya kita ambil hikmahnya saja," kata Japra, mengutip Warta Kota.

"Jadi ntuk selama ini Alhamdulillah saya tidak merasa khawatir dalam pemakaman corona," tambahnya.

Menurut Japra, pengetahuan yang didapatkannya dari tim medis sebelum pemakaman juga membuatnya lebih berhati-hati.

Japra memasrahkan segalanya pada Tuhan disamping berusaha untuk patuh imbauan pemerintah.

Baca Juga: Jokowi Tak Masalahkan Pasar Ramai Lagi Walau Corona Masih Menghantui

"Karena perhitungannya tidak selamanya kita akan sehat atau bagaiamna, ya semuanya kita jalankan dengan baik. Khawatir tidak atau setiap ada yang cerita tentang penyakitnya, alhamdulillah tidak mengkhawatirkan sekali, saya hanya tawakal ke Allah," ucapnya. (*)

Source : Kompas.com, Warta Kota

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest