Sosok.ID- Amerika Serakat, hingga kini menjadi negara paling terdampak virus corona.
Covid-19 telah menyebabkan ekonomi porak poranda di negeri Donald Trump.
Tak hanya itu, jumlah pasien meninggal di Amerika bahkan mencapai lebih dari 50 ribu jiwa, dengan kasus infeksi nyaris menyentuh angka 1 juta.
Selama briefing Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih hari Kamis, seorang pejabat mempresentasikan hasil penelitian pemerintah AS.
Penelitian itu mengindikasikan virus corona tampaknya melemah lebih cepat ketika terpapar sinar matahari dan panas.
Studi ini juga menunjukkan pemutih dapat membunuh virus dalam air liur atau cairan pernapasan dalam waktu lima menit dan isopropil alkohol dapat membunuhnya bahkan lebih cepat.
Presiden AS Donald Trump menyarankan kemungkinan "injeksi" disinfektan ke tubuh seseorang yang terinfeksi virus corona sebagai pencegah virus pada saat briefing hariannya, Kamis.
Trump membuat pernyataan itu setelah Bill Bryan, yang memimpin divisi ilmu pengetahuan dan teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri, memberikan presentasi tentang penelitian yang dilakukan timnya.
Dalam hal itu ditunjukkan bahwa virus tidak hidup selama dalam suhu yang lebih hangat dan lebih lembab.
Bryan berkata, "Virus ini mati paling cepat di bawah sinar matahari," membuat Trump bertanya-tanya apakah Anda bisa membawa cahaya "ke dalam tubuh."
"Jadi seandainya kita menabrak tubuh dengan luar biasa - apakah itu ultraviolet atau hanya cahaya yang sangat kuat - dan saya pikir Anda mengatakan itu belum diperiksa karena pengujian," kata Trump.
Trump menambahkan: "Saya melihat desinfektan yang merobohkan virus dalam satu menit. Dan apakah ada cara kita dapat melakukan sesuatu seperti itu dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan? Seperti yang Anda lihat, dengan memasukkan itu ke dalam paru-paru, jadi akan menarik untuk memeriksanya."
Dia tidak menentukan jenis disinfektan.
Trump mendapat cercaan dari komunitas medis setelah menyarankan penelitian tentang apakah virus corona dapat diobati dengan menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh.
Melansir BBC, dia juga memiliki saran lain yakni melakukan iradiasi tubuh pasien dengan sinar UV. Ide tersebut langsung dibhentikan oleh seorang dokter pada saat briefing.
Pejabat pemerintahan Trump lainnya sebelumnya juga mengatakan bahwa sinar matahari dan disinfektan diketahui dapat membunuh infeksi.
Disinfektan adalah zat berbahaya dan mengandung racun jika tertelan. Bahkan paparan eksternal disinfektan bisa berbahaya bagi kulit, mata, dan sistem pernapasan.
Para profesional medis, termasuk Dr. Vin Gupta, seorang ahli paru, ahli kebijakan kesehatan global dan seorang kontributor NBC News dan MSNBC dengan cepat menantang "pesan kesehatan yang tidak pantas" dari presiden.
"Gagasan menyuntikkan atau menelan segala jenis produk pembersih ke dalam tubuh adalah tidak bertanggung jawab dan berbahaya," kata Gupta.
"Ini adalah metode umum yang digunakan orang ketika mereka ingin bunuh diri."
Presiden telah berulang kali menggembar-gemborkan perawatan yang tidak terbukti selama briefing harian tentang COVID-19, penyakit yang berhubungan dengan coronavirus.
Misalnya, ia telah menggembar-gemborkan hydroxychloroquine sebagai "pengubah permainan" yang potensial, tetapi para pejabat kesehatan sering memperingatkannya agar tidak asal bicara.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Sarankan pengobatan suntik disinfektan ke tubuh, Donald Trump dicerca komunitas medis"