Di Guayaquil, dua pemakaman setempat diperlebar agar bisa menampung mereka yang meninggal.
Castillo menuturkan, dia tak menemukan ayahnya di situs. Padahal, dia sudah menjabarkan ciri-ciri ayahnya.
Dia tak sendiri, ada banyak yang mengalami hal serupa dan menyalahkan pemerintah Ekuador.
Pengacara Hector Vanegas mengatakan, keluarga kerabat yang meninggal berhak untuk mengetahui di mana jasad orang yang mereka kasihi berada.
"Para keluarga itu terus mengungkapkan mereka menerima jenazah dengan identitas yang salah, atau ada jasad pria padahal seharusnya perempuan," tuturnya.
Vanegas yang mewakili keluarga di Guayaquil menjelaskan, dia bersiap melayangkan gugatan pemerintah karena dianggap menimbulkan kebingungan.
Moises Valle, staf farmasi berusia 37 tahun, berujar dia kehilangan ayahnya karena serangan jantung di Rumah Sakit Teodoro Maldonado carbo.
Ketika Valle bermaksud mengurus perizinan untuk mengklaim jenazahnya, dia mengetahui jasad sang ayah dibawa ke fasilitas lain.
Dia mengantongi izin untuk menjemput jenazah ayahnya di kota tetangga Duran.Dia bersiap untuk memakamkannya tanpa menggelar upacara. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Duka Warga Kota Ekuador, Guayaquil, Mencari Jenazah Keluarga Mereka