Karangan bunga berderet di pintu masuk TPU Siwarak, Sewakul.
Terlebih penolakan itu hanya dilakukan beberapa orang.
"Kami takut bila sakit tidak ada yang mau merawat atau saat berobat ditolak," kata Soleh, salah seorang warga desa Sewakul.
Soleh cemas jika sebelum memeriksakan diri harus menyerahkan KTP terlebih dulu.
Tragedi penolakan itu juga membuat pintu masuk TPU Siwarak, Sewakul dipenuhi karangan bunga tertuju bagi para provokator.
"Kejadian itu membuat nama Sewakul jadi buruk, padahal yang menolak hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ujar Soleh.
Sementara itu, polisi telah menetapkan tida tokoh masyarakat sebagai tersangka aksi penolakan pemakaman jenazah perawat positif corona.
Mereka adalah THP (31), BBS (54) dan S (60). (*)