Melansir Kompas.com, Ketua DPW PPNI Jawa Tengah Edy Wuryanto mengatakan, para perawat akan tetap menerima warga desa Sewakul berobat saat membutuhkan.
Meski menyesalkan tindakan penolakan jasad rekannya, namun Edy dan rekan-rekan PPNI bekerja atas ikatan sumpah keperawatan.
Baca Juga: Nyaris Bangkrut Gegara Virus Corona, Toko Roti Ini Malah Jadi Semakin Laris Berkat Tisu Toilet
Mereka tak akan membeda-bedakan pasien yang datang berobat
"Sumpah kami jelas, tidak boleh membeda-bedakan," katanya.
Edy memastikan agar warga tak perlu cemas dengan hal tersebut.
Menurut Eddy, PPNI Jawa Tengah mengerti bahwa tidak seluruh masyarakat menolak pemakaman.
"Kami tahu, tidak semua masyarakat Sewakul menolak pemakaman tersebut. Itu hanya oknum yang saat ini sudah ditangkap polisi," kata dia.
Edy juga meminta masyarakat untuk belajar dari kejadian itu. Sebab kini pelaku provokasi telah diproses aparat kepolisian.
"Ini kan juga pembelajaran. Yang sudah ya sudah. Sementara yang salah diproses hukum," ungkap Edy.
Pasca-kejadian tersebut, warga memang takut tak akan mendapatkan layanan kesehatan dari tenaga medis.