Sosok.ID - Berusia lebih dari satu abad, seorang kakek telah menjadi saksi hidup perubahan dunia.
Di usia 104 tahun, William "Bill" Lapschies, telah menyaksikan tiga peristiwa mengerikan dalam hidupnya.
William, adalah salah satu orang yang lolos dari pandemi flu Spanyol tahun 1918 hingga 1920 silam.
Melansir Kompas.com, pandemi ini menyebabkan sebanyak 50 juta kematian penduduk bumi.
Berdasarakan data yang dimuar CDC, Flu Spanyol menjangkiti sebanyak 500 juta orang.
Baca Juga: Isi Dompet Aman! Ditengah Wabah Corona Pemerintah Umumkan Kabar Bahagia Mengenai THR
Itu merupakan sepertiga dari jumlah penduduk bumi yang kala itu sebanyak 1,7 miliar jiwa.
Sejarah mencatat Flu Spanyol sebagai wabah dengan kematian ganas, namun tak banyak di ingat.
Sebab pandemi ini muncul ketika Perang Dunia I baru saja berakhir.
Informasi seputar ingatan perang panjang yang menyengsarakan rakyat itu lebih dominan daripada kematian masyarakat dunia akibat Flu Spanyol.
Namun mungkin, William samar-samar mengingatnya sebagai kenangan kecil yang menyelinap dalam jiwanya.
Setelah beruntung selamat dari Flu Spanyol, ia kembali dihadapkan pada kebringasan Perang Dunia II yang berlangsung tahun 1939 hingga 1945.
William, lagi-lagi terpilih menjadi orang yang selamat dari keganasan peradaban dunia.
Lebih dari setengah abad berlalu, William kembali menyaksikan wabah baru di tahun 2020, ketika usianya bahkan sudah terlalu renta untuk mengingat.
Ia menjadi salah satu orang yang terinfeksi wabah virus corona alias covid-19 pada Maret lalu.
Seperti dilansir dari CBS News via Tribunnews.com, William "Bill" Lapschies terpapar virus corona di rumah veteran Edward C. Allworth di Oregon, Amerika Serikat.
Veteran Perang Dunia II itu pertama kali menunjukkan gejala pada 5 Maret lalu dan kemudian mengisolasi diri di sebuah kamar terpisah.
Beruntungnya, ia dinyatakan sembuh bersamaan dengan hari ulang tahunnya yang ke 104 tahun.
Pada Rabu (1/4) lalu, keluarganya memberikan sebuah pesta kejutan di rumah veterannya.
Karena pengunjung dilarang masuk, William merayakan ulang tahunnya dengan menerapkan physical distancing dengan keluarganya.
Sementara William di dalam, kerabatnya berada di halaman luar, meskipun itu bukan pesta yang mereka inginkan.
Putri William Lapschies, Carolee Brown, tertegun sebab tak dapat memeluk ayahnya. Namun ia tetap merasa bahagia.
"Dulu kami merayakan ulang tahunnya yang ke-101 dengan lebih dari 200 tamu," ujar Brown kepada KOIN News, dikutip dari Tribunnews.com.
"Tapi kami sangat bergetar dia berhasil sembuh dan kami hanya ingin melakukan sesuatu untuknya." tambahnya.
Brown berkata ayahnya mungkin "sangat sangat sakit."
Kendati demikian, Jim Brown sang menantu menyebut William sebagai sosok yang cukup tangguh, mengingat banyaknya peristiwa besar dunia yang ia lalui semasa hidup.
William telah melewati melewati tragisnya Flu Spanyol, Depresi Besar, Perang Dunia II, dan resesi besar lainnya.
Saat masa Perang Dunia II, William ditempatkan di Kepulauan Aleut, ungkap keluarganya dikutip dari CBS News via Tribunnews.com.
Keluarganya bahkan berpikir, mungkin William adalah orang paling tua di dunia yang sembuh dari virus corona.
Mengingat pandemi ini dikatakan banyak menewaskan mereka yang berusia renta.
Kini, dua cucu dan lima cicit William, tidak sabar untuk memeluknya lagi, lapor KOIN.
"Senyumnya, kuharap kami bisa melihatnya, masker itu menutupi senyumnya tetapi senyumnya benar-benar menular," ucap salah satu dari enam cicitnya, Jamie Yutzie, mengatakan kepada KOIN.
Keluarga William lantas berterima kasih kepada staf kesehatan yang bertugas di rumah veteran itu.
Di sana, terdapat 15 warga yang mengidap Covid-19, dimana dua orang dilaporkan meninggal dunia.
"Kami berharap ini akan menginspirasi beberapa orang lain yang sedang mengalami ini," kata Brown.
Baca Juga: Hadapi Corona: Ini 10 Cara Sederhana dan Alami untuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
"Kini kami benar-benar bersemangat dan menantikan ulang tahunnya yang ke-105."
Di pesta ulang tahunnya yang ke 104, media setempat bertanya kepada William Lapschies tentang bagaimana perasaannya untuk mencapai tonggak sejarah waktu dalam hidupnya.
"Cukup bagus. Aku berhasil," jawabnya. (*)