"Saya tidak ingin menggunakan alat bantu napas buatan. Simpan itu untuk pasien yang lebih muda. Saya sudah memiliki kehidupan yang baik," kata Suzanne, dikutip dari Tribunnews.com.
Ia lalu meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan selama dua hari dan kemudian menolak ventilator tersebut.
Putrinya, Judith, mengatakan kepada surat kabar Belanda Het Laatste Nieuws bahwa ia bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal pada ibunya.
Ia juga tidak diperkenankan untuk menghadiri pemakaman ibunya.
"Saya tidak bisa mengucapkan selamat tinggal padanya, dan saya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menghadiri pemakamannya," ungkap Judith.
Dia mempertanyakan bagaimana ibunya bisa terinfeksi, padahal ibunya telah karantina mandiri dan mengisolasi diri di rumah.
Meskipun begitu, Judith berusaha melepaskan kepergian ibunya.
Belgia sendiri saat ini (2/4) pukul 20.50 telah melaporkan sebanyak 15.348 kasus positif virus corona.
Sebanyak 1.011 orang tidak berhasil diselamatkan, sementara 2.495 orang telah dinyatakan sembuh. (*)