Karena, daya tahan tubuh tak akan meningkat jika masyarakat hanya sekali mengonsumsi minuman pokak dan telur rebus.
Dengan membagikan itu, Pemkot Surabaya berharap masyarakat bisa membuat sendiri minuman dan makanan itu.
"Apalagi resepnya sangat gampang. Jadi, tujuan utamanya memang untuk mengedukasi warga supaya membiasakan lagi pola hidup sehat semacam ini," ujar Eddy.
Dapur umum itu akan berdiri selama sepekan.
Jika kondisi penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya Surabaya, memburuk, posko pengaduan Covid-19 dan dapur umum akan diperpanjang.
Tak menutup kemungkinan posko dibuka hingga Surabaya dinyatakan aman dari virus corona.
"Bu Wali (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) menyampaikan satu minggu ini coba direalisasikan dulu. Kalau memang masih diperlukan, akan ditambah lagi hingga semuanya aman dan stabil," jelas dia.
Sementara itu, posko pengaduan Covid-19 didirikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang antisipasi penyebaran virus corona.
Posko itu juga melayani masyarakat tentang informasi penyemprotan disinfektan di berbagai titik di Kota Surabaya.
"Bahkan, warga juga bisa menanyakan bagaimana mekanisme apabila warga menginginkan penyemprotan disinfektan itu," kata Eddy.