Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gaji Layak, Jam Kerja Fleksibel, dan Paket Tunjangan Terbaik, Algojo ISIS Ini Beberkan Pendapatannya Usai Penggal Lebih dari 100 Kepala Manusia

Rifka Amalia - Sabtu, 14 Maret 2020 | 20:00
Ilustrasi ISIS
123.rf.com

Ilustrasi ISIS

Jika kemungkinan diadili di Irak, tersangka mungkin akan mendapatkan hukuman mati.

Pria 35 tahun itu, berbasis di Birmingham Inggris sampai 4 tahun sebelum pindah ke Suriah dan berperan sebagai algojo ISIS.

Selama karirnya sebagai algojo dia telah memenggal lebih dari 100 kepala di alun-alun pasar pusat kota di Raqqa.

Menurut BBC, Haddouchi dan istrinya bergabung dengan ISIS pada September 2014.

Baca Juga: Ngakunya Gatal-gatal Tapi Sengaja Nggak Pakai Celana Dalam, Pria Ini Tiba-tiba Mengeluarkan Alat Kelaminnya di Hadapan Wanita, Polisi: Berarti Sudah Persiapan

Setelah mereka meninggalkan Birmingham, pasangan itu meninggalkan kredit pajak di perumahannya di Birmingham.

Rumah itu kemudian diserahkan kepada Mohamed Abrini dari Belgia-Maroko.

Abrini sendiri juga salah satu kelompok teror di mana dia terlibat dalam serangan Paris 2015 yang menewaskan 130 orang.

Sejauh ini, algojo Haddouchi telah dipenjara selama tiga tahun karena membantu aksi terorisme.

Haddouchi kemungkinan akan menghadapi dakwaan di Belgia, setelah para penyelidik mengkalim dia adalah bagian dari sel ISIS di Brussels yang merencanakan bom bunuh diri 2016 silam.

Baca Juga: Balik dari Bertemu Presiden AS, Tiga Pejabat Brasil Dinyatakan Positif Covid-19, Apa Kabar Donald Trump?

Kisah Algojo Pemenggal Kepala dari Arab Saudi

Source : intisari.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x