Sosok.id - Belakangan publik dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang siswi SMP.
Kasus ini menjadi perbincangan di tengah masyarakat lantaran sungguh tidak biasa.
Seperti yang diketahui, seorang siswi SMP berinisial NF (15) mengaku kepada polisi telah membunuh tetangganya, bocah 6 tahun berinisial APA.
Melansir dari Kompas.com, NF mengaku kepada polisi nekat menghabisi nyawa tetangganya itu karena terinspirasi dari film horor.
NF membunuh APA di rumahnya yang berlokasi di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020) lalu.
Diketahui APA adalah teman dari adik NF yang sering main ke rumahnya.
Kematian APA yang tidak wajar ini membuat sang ibu, Ratnawati (34) merasa sangat kehilangan.
Bahkan, ia merasa bahwa anak perempuannya itu hingga kini masih berada di rumahnya.
Melansir dari Tribun Jakarta, Ratnawati masih nampak begitu kehilangan saat ditemui di kediamannya pada Sabtu (7/3/2020) malam.
Dengan suaranya yang serak, Ratnawati mengatakan bahwa anaknya itu hendak masuk sekolah Taman Kanak-kanak (TK).
"Rencana tahun ini mau masuk sekolah. Tadinya mau sekolah bareng adiknya si pelaku," kata Ratnawati, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jakarta.
Walaupun sosoknya sudah tiada di dunia ini, namun Ratnawati merasa bahwa anak ketiganya itu masih berada di rumah.
"Saya merasa anak saya masih ada kok. Anak saya masih di rumah, lagi nonton. Tidak ke mana-mana," ujar Ratnawati.
Terkait dengan proses hukum yang tengah dijalani pelaku, Ratnawati mengaku tak berharap apapun.
"Saya tidak punya harapan apa-apa. Tidak punya sama sekali. Karena di hati saya tidak ada apa-apa," ucap Ratnawati.
"Dan keluarganya, saya tidak punya harapan apa-apa," jelasnya.
Melansir dari Kompas.com, ayah APA, Kartono (40) mengaku pasrah dengan nasib yang menimpa buah hatinya.
Ia juga tak menyangka bahwa anaknya tewas di tangan tetangganya sendiri yang masih remaja.
"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga. Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," kata Kartono saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Kartono mengaku tak pernah menaruh curiga pada NF karena ia merupakan sosok yang pendiam.
Selain itu, perbedaan usia yang jauh antara NF dan APA juga menjadi alasan mengapa Kartono selalu memiliki prasangka baik.
"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main. Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," kata Kartono.
Kartono masih tak menyangka bahwa anaknya meninggal dunia dengan cara yang tak wajar.
Diketahui, NF menghabisi nyawa APA dengan menenggelamkannya ke dalam bak mandi.
Kemudian, NF juga mencekik leher korban hingga lemas.
Setelah itu, APA diikat dan dimasukkan ke dalam lemari.
NF sebenarnya berniat untuk membuang jasad APA tapi ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk menyimpan jasadnya di lemari.
Keesokan harinya, NF beraktifitas seperti biasa dan saat perjalanan menuju sekolah, ia memutuskan untuk berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.
Kini NF tengah diselidiki oleh pihak kepolisian dan kondisi kejiwaannya juga akan diperiksa.
(*)