Paman Zahra, Wisnu Hartana menambahkan, dua hari sebelum kejadian musibah susur sungai, Zahra mengajak makan-makan dengan pamannya yang lain.
"Dia (Zahra) kan sangat dekat dengan om-nya (paman), sempat mengajak makan-makan rencananya pada Minggu ini, mau diajak makan-makan," ucapnya.
Sebelum Zahra ditemukan, pihak keluarga ikut melakukan pencarian kelokasi kejadian.
Saat mendapat kabar mengenai insiden susur sungai dimana anaknya menjadi salah satu korban, Prasetyo dan keluarga pun mencari informasi keberadaan Zahra.
Sempat ke sekolah namun tak menemukan hasil, Prasetyo pun langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Namun pilu yang didapat sang anak ditemukan telah tak bernyawa dan menjadi satu dari 10 korban meninggal dalam insiden susur sungai tersebut.
"Setelah mendapatkan kabar, kami pihak sekolah mencari ke sekolah dan ternyata tidak ditemukan. Lalu kami (keluarga) melakukan pencarian ke lokasi," ujarnya. (*)