Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Takut Dibunuh Saat Terlelap Oleh Kawannya, Napi Teroris Bom Dubes Australia Ini Tak Tidur Beberapa Hari, Hassan: Saya Was-was, Foto Wajah Saya Diganti Gambar Anjing...

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 21 Februari 2020 | 16:00
Takut Dibunuh Saat Terlelap Oleh Kawannya, Napi Teroris Bom Dubes Australia Ini Tak Tidur Beberapa Hari, Hassan: Saya Was-was, Foto Wajah Saya Diganti Gambar Anjing...
Kolase BBC Indonesia

Takut Dibunuh Saat Terlelap Oleh Kawannya, Napi Teroris Bom Dubes Australia Ini Tak Tidur Beberapa Hari, Hassan: Saya Was-was, Foto Wajah Saya Diganti Gambar Anjing...

Hassan juga menambahkan kekhawatirannya saat itu bahwa narapidana kejahatan lain "ikut-ikutan mereka".

Kepala Lapas Batu, Erwedi Supriyanto, menyatakan saat ini kemungkinan saling mempengaruhi di lapas risiko tinggi "kecil" karena sel napi yang dipisahkan.

Baca Juga: 10 Tahun Ditutup Rapat, Sosok Penyebar Video Panas Ariel Noah-Luna Maya-Cut Tari Akhirnya Terungkap, Diduga Anak Pejabat Kepolisian yang Kebal Hukum

Rois, terpidana mati pelaku pengeboman Kedutaan Besar Australia Jakarta pada 2004 di penjara Batu, Nusakambangan.
(dok BBC Indonesia)

Rois, terpidana mati pelaku pengeboman Kedutaan Besar Australia Jakarta pada 2004 di penjara Batu, Nusakambangan.

Di Lapas Batu, yang sebenarnya diperuntukkan untuk narkoba, saat ini terdapat 18 orang napi terorisme.

"Mereka tak lagi bisa berkomunikasi di antara mereka. Dulu waktu belum ada revitalisasi khususnya untuk high risk, mereka kan masih bisa sering berkomunikasi, sering bertemu, sehingga bisa saling mempengaruhi. Tapi sejak Lapas Batu dan Pasir Putih menjadi lapas yang high risk, satu orang satu sel dan mereka tidak bisa berkomunikasi intens dengan yang lain," kata Erwedi.

Hassan menyatakan salah satu hal yang membuatnya sadar bahwa yang dilakukannya salah, ketika melihat dampak terhadap para korban bom.

Ia menyebut apa yang dilakukannya - sebagai pengantar bahan peledak bersama Rois - seperti orang bodoh.

Baca Juga: Mulan Jameela Diperolok Sebagai Pelakor, Dul Jaelani Iba dan Jengah Hingga Pasang Badan: Singkirkan Rasa Sinisme Kalian Pada Tante Mulan

"Saya sempat tanya ke Noordin M Top, kenapa perlu menyerang kedubes karena bukan negara dia, tapi dibilang termasuk bagian. Salah satunya karena Australia adalah sekutu Amerika," kata Hassan.

Hassan mengatakan menyadari apa yang ia lakukan salah antara lain setelah melihat dampak yang ditimbulkan pengeboman terhadap korban.
(dok BBC Indonesia)

Hassan mengatakan menyadari apa yang ia lakukan salah antara lain setelah melihat dampak yang ditimbulkan pengeboman terhadap korban.

"Kita nggak banyak bertanya waktu itu. Kayak orang bodoh waktu itu, jalan, jalankan saja. Saya juga heran, kok bisa kayak begini. Sementara teman-teman ada yang menolak."

Source :Kompas.com BBC Indonesia

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x