Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bukan Hanya karena Unggahan di Facebook yang Diduga Menyindir Jokowi dan Jan Ethes, Dosen Unnes yang Dinonaktifkan Mengaku Dibebastugaskan karena Dua Hal Lainnya

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 15 Februari 2020 | 12:45
Jepretan halaman pertama SK Rektor Unnes terkait pembebastugasan sementara dosen Unnes, Jumat (14/2/2020).
TRIBUN JATENG/MUHAMMAD SHOLEKAN

Jepretan halaman pertama SK Rektor Unnes terkait pembebastugasan sementara dosen Unnes, Jumat (14/2/2020).

Sosok.id - Istilah mulutmu adalah harimaumu telah berganti seiring berkembangnya zaman.

Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maraknya penggunaan media sosial, istilah tersebut berubah menjadi 'jarimu adalah harimaumu'.

Pasalnya, kini banyak ujaran kebencian yang diutarakan seseorang melalui tulisan di media sosial.

Untuk itu, pemerintah Indonesia kini telah memberlakukan undang-undang khusus yang mengatur perilaku di media sosial.

Baca Juga: Menilik Kejahatan HAM Pasca Reformasi 98, Surat Veronica Koman pada Jokowi soal Tahanan Politik dan Harapan Tarik Operasi Militer di Papua, Dianggap Mahfud Hanya Sampah

Salah satunya mengenai tindak ujaran kebencian yang ditujukan pada seseorang melalui internet.

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati saat memberikan komentar maupun menunggah sesuatu di internet.

Bila tak mau kejadian yang menimpa seorang dosen dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini.

Melansir dari Kompas.com, Unnes dikabarkan telah menonaktifkan seorang dosen yang diduga melakukan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo melalui media sosial Facebook.

Baca Juga: Jokowi Tegas Balas Sindiran China yang Sebut Indonesia Overreact, Erick Thohir Justru Khawatir Asa Nusantara Bakal Sirna, Ini Sebabnya!

Rektor Unnes Fathur Rohkman mengatakan, kasus tersebut sudah terjadi sejak 2019 lalu.

"Kejadiannya saat masa Pemilihan Presiden 2019," ujar Fathur di Semarang, Jumat (14/2/2020), seperti dikutip dari Sosok.ID dari Kompas.com.

Dosen yang berinisial SP itu mengunggah beberapa konten di Facebook yang diduga berisi ujaran kebencian.

Dosen Fakultas Bahasa dan Seni itu kemudian diperiksa oleh tim siber Unnes berkaitan dengan pembinaan aparatur.

Baca Juga: Bukan Menteri Perdagangan Atau Bahkan Presiden Jokowi, Sosok Ini Gelontorkan Bawang 120 Ton Demi Stabilkan Harga Pangan di Indonesia, Ujang: Hanya Untung Rp 4.000 Per Kilo

"Pembinaan berupa menonaktifkan dari tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Meski demikian status kepegawaiannya masih," katanya.

Adapun, tujuan pembebasan tugas yang disahkan pada 12 Februari 2020 itu adalah untuk memperlancar proses pemeriksaan terhadap SP hingga ada keputusan tetap.

Senada dengan Fathur, Kepala Humas Unnes Muhammad Burhanudin juga membenarkan kabar tersebut.

Melansir dari Tribun Jateng, ia membenarkan bahwa SP telah dibebastugaskan sementara sebagai dosen di Unnes.

Baca Juga: Jeritan Ibu yang Anak Gadisnya Dibawa Kabur sang Menantu ke Suriah untuk Bergabung dengan ISIS : Pak Jokowi Pulangkan Anakku, Saya Mohon Sebagai Sesama Orang Solo

Sementara itu, melansir dari Tribun Jateng, yang bersangkutan mengaku baru mendapatkan surat itu pada Jumat (14/2/2020) pagi.

Sebelumnya, ia mengaku telah diperiksa oleh tim yang diketuai oleh Wakil Rektor II Unnes S Martono.

Mantan kepala humas Unnes ini mengaku ada tiga permasalahan yang dibahas dalam pemeriksaan tersebut.

Salah satunya adalah terkait postingan di akun Facebook-nya.

Baca Juga: Tak Takut Jokowi, Gubernur Kaltim Siap Hentikan Pembangunan Ibu Kota Bila Ini Wejangannya Tak Didengar, Isran: Lebih Baik Tidak Ada Ibu Kota Negara di Kaltim...

"Pada saat pemeriksaan, ada tiga poin yang dipermasalahkan oleh Tim Pemeriksa Unnes.

Pertama mengenai postingan di akun facebook saya pada 10 Juni 2019," ujarnya seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jateng.

"Itu dua bulan setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, yang berbunyi, 'Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada Lebaran kali ini. Apakah ini efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?'," jelasnya.

Kemudian yang kedua, lanjutnya, terkait aktivitasnya sebagai anggota Tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) di Kemenristek Dikti.

Baca Juga: Dulu Lantang Sebut Bakal Penggal Kepala Jokowi, Begini Jawaban Hermawan Susanto Saat Ditanya Hakim Siapa Jokowi yang Dimaksud : Itu Spontan Pak

Sementara yang terakhir adalah menyangkut dirinya yang hadir sebagai saksi di Polda Jawa Tengah.

Dalam kasus plagiasi yang menyeret nama Rektor Unnes Fathur Rokhman.

Berdasarkan foto surat yang beredar, SP kini dilarang menggunakan nama dan atribut Unnes dalam kegiatan pribadi maupun kelembagaan apa pun.

(*)

Source :Kompas.comTribun Jateng

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x