Follow Us

Hukuman Picis Era Raja Mataram, Pimpinan Pemberontak Tiga Hari Ditusuk-tusuk Jarum Hingga Tewas, Lehernya Dipenggal, Kepalanya Dipancangkan di Sebatang Galah

Rifka Amalia - Senin, 10 Februari 2020 | 16:30
Ilustrasi peperangan zaman kerajaan Mataram.
via Intisari

Ilustrasi peperangan zaman kerajaan Mataram.

Namun balatentara Jayawinata kalah dan ia melarikan diri ke Kartosuro melaporkan peristiwa tersebut pada Sunan.

Sunan kemudian mengutus Bupati Kartosuro, Pangeran Pringgalaya, untuk menyerbu Enta Enta dengan perintah khusus agar Ki Mas Dana ditangkap hidup-hidup.

Setelah terjadi pertempuran seru yang memakan banyak korban, pemberontakan dapat ditindas.

Ki Mas Dana sendiri melarikan diri ke Borobudur.

Ia dikejar terus oleh Pringgalaya hingga akhirnya dapat tertangkap dan dibawa ke Kartosuro.

Baca Juga: Artis Sinetron Ini Rela Gelontorkan Mahar Pertunangan Hingga Rp 500 Miliar, Kekasihnya Terkejut Ngaku Tak Pernah Minta: Nggak Tahu Kenapa Tiba-Tiba Brand-brand Semua

Dan, jatuhlah putusan Sunan yang dahsyat: Ki Mas Dana diikat di dekat pohon beringin di alun-alun depan istana.

Setiap penduduk Kartosuro diperintahkan datang menyaksikan wajah pemimpin pemberontak itu sambil membawa jarum untuk ditusukkan ke tubuhnya.

Jadilah Ki Mas Dana menjalani hukuman picis ditusuk-tusuk dengan jarum oleh penduduk Kartosuro selama tiga hari sampai tewas.

ilustrasi hukum picis
healthline.com

ilustrasi hukum picis

Kemudian lehernya dipenggal dan kepalanya dipancangkan di atas sebuah tonggak bambu.

Kisah tersebut di atas mungkin tidak akan kita percaya kebenarannya bila saja tidak ada laporan tertulis dari Sunan Pakubuwono I pada Kompeni.

Source : intisari.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest