Sosok.ID - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan rencana perdamaian Palestina dan Israel.
Didampingi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, ia menyebut rencana Trump sebagai sebuah "kesepakatan terbaik abad ini".
Netanyahu dilansir dari The Guardian, 28 Januari 2020, bahkan memuji Trump, menyebutnya sebagai "teman terbaik yang pernah dimiliki Israel".
Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, yang merupakan bagian dari tim yang menyusun proposal perdamaian juga menyerukan, menyebut rencana Trump sebagai "kemajuan besar dalam proses perdamaian."
Namun, rencana perdamaian yang diserukan Trump telah dikecam oleh berbagai kalangan.
Beberapa negara Timur Tengah yang juga bagian dari kolega AS, bahkan ikut tidak menyetujui rencana tersebut.
Pasalnya, rencana perdamaian Trump dianggap kelompok militan Lebanon, Hizbullah, sebagai proposal yang lebih serupa pada upaya "untuk menghapuskan hak-hak rakyat Palestina."
Rencana ini juga dianggap bertentangan dengan resolusi PBB, tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh Palestina dan Israel pada perang di masa lalu.
Liga Arab secara garis besar juga telah mengecam rencana perdamaian tersebut, sekalipun banyak dari mereka juga bagian dari kolega AS.
Isi Proposal Rencana Perdamaian Trump