"Dia meninggal setelah semua upaya yang kami lakukan untuk menyadarkannya. Kami sangat berduka atas kematiannya,” kata pihak rumah sakit.
Hampir seluruh media China dan lembaga kesehatan yang berjuang menangani pasien virus corona merasa sedih dan kehilangan.
Mereka berkabung usai mengetahui salah satu pahlawannya yang berdiri di garis depan demi pasien corona, telah berpulang.
Sebelumnya, beberapa media telah mengabarkan kematian dr. Li Wenliang (meskipun dibantah pihak rumah sakit), sehingga memicu respon bela sungkawa dari beberapa lembaga.
"Kami sangat menyesal mendengar hilangnya pekerja garis depan mana pun yang berkomitmen untuk merawat pasien ... kita harus merayakan hidupnya dan meratapi kematiannya dengan rekan-rekannya," kata Michael Ryan, direktur program kedaruratan kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan saat briefing pada hari Kamis.
Netizen Tiongkok di media sosial marah besar atas kematian dr. Li, beberapa dari mereka berduka dan menyalakan lilin untuk berdoa, dan yang lainnya menuntut pemerintah China untuk meminta maaf atas perlakuannya kepa dr. Li.
“Tak ada satupun polisi yang pernah meminta maaf kepada Anda. Anda bisa menjadi pahlawan nasional, tetapi tugas mulia telah merenggut nyawa Anda, bersama dengan beberapa ratus nyawa tak berdosa, sementara mereka melalaikannya (peringatan Li) ”kata seorang pengguna di Weibo.
Seperti diketahui, pada 30 Desember 2019 lalu, Li sempat memperingatkan teman-teman sekolah kedokterannya dalam sebuah grup obrolan online, bahwa ia menemukan adanya penyakit mirip SARS.
Li menyebutkan bahwa penyakit tersebut telah melanda beberapa pasien di rumah sakit Wuhan dan semuanya dikarantina di unit gawat darurat.
Pada hari yang sama ketika dr. Li menyampaikan pesannya, otoritas kesehatan setempat mengumumkan bahwa kota tersebut telah mengkonfirmasi 27 kasus virus jenis baru, kebanyakan dari mereka terkait dengan pasar makanan laut.