Dengan semangat 45, gadis berpawakan mungil itu menyiapkan fisiknya.
Ia ingin mengikuti ajang itu.
Hari perlombaan tiba, Sabtu (25/01/2020), sekitar pukul 03.00 Wita, gadis kecil itu dibangunkan dari tidur lelapnya oleh sang ibu Jumilda Podagi (42).
Dengan mata masih berat, Melan kemudian bergegas ke kamar mandi.
Usai dari kamar mandi ia pun menyiapkan diri.
Dengan sepatu butut berlogo Nike yang dibelikan ibunya saat dia kelas empat SD, Melan siap bertarung.
"Mamaku beli seratus ribu itu sepatuku. Mama beli waktu saya masih kelas empat," kata Melan, Kamis (30/1/2020) Dengan diantar ibunya, Melan dan kakak kandungnya siap bertempur di ajang lari marathon itu.
Dengan mengendarai sepeda motor, ketiganya bergegas menuju depan jalan rumah Bupati Poso, sebagai start awal ajang lari marathon 21 km itu digelar.
Dinginnya pagi buta itu tak menyurutkan semangat sang ibu untuk mengantar anaknya mengikuti lari marathon.
Apalagi Melan yakin bisa menjadi pemenang dan meraih juara serta pulang dengan membawa pulang uang hasil jerih payahnya.