Pada tanggal 5 Januari, gardai Irlandia diketahui telah memperingatkan Keane bahwa hidupnya dalam bahaya.
Keane, seorang anak putus sekolah yang akan berusia 18 tahun pada 2 Februari mendatang, dikatakan telah jatuh ke dalam kehidupan kejahatan pada usia 14 tahun.
Dalam setahun, Gardai mencurigai dirinya direkrut oleh geng narkoba di Drogheda.
Ketika dia berusia 15 tahun, dia dituduh menodongkan pistol pada seorang manajer toko, dan setahun kemudian dia dituduh melakukan kerusakan kriminal dan mengancam sebuah keluarga.
Dia ditempatkan dalam program pengalihan remaja Garda, tetapi pada 17 Desember tahun lalu, ia dihukum karena intimidasi, mengancam dan meneror seorang ibu untuk membayar hutang narkoba anaknya.
Dikutip dari Daily Mirror, Sunday Independent melaporkan bahwa beberapa hari sebelum persidangan, ia dicurigai terlibat dalam serangan bom bensin terhadap sebuah mobil di perumahan setempat.
Hukumannya ditangguhkan sampai akhir tahun ini dan ia dibebaskan dengan lisensi, dengan syarat jaminan termasuk jam malam.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa motif pembunuhan Keane diduga sebagai balas dendam atas pembunuhan sebelumnya atau serangan terhadap mafia beberapa bulan yang lalu.
Garda, Kepolisian Irlandia, menerima informasi bahwa Keane telah dibunuh dan dimutilasi oleh saingan-saingannya yang 'sakit', dengan spekulasi bahwa kepalanya akan diserahkan kepada bos geng Cornelius Price sebagai "peringatan utama".