Sosok.ID - Seorang mantan kembang desa bernama Asminiwati tampak tersenyum bahagia saat bisa lepas dari cengkraman sang ibu.
Wanita berusia 45 tahun menjadi korban terduga penyekapan di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Penyekapan dilakukan oleh ibunya sendiri, seorang ibu tua yang memiliki empat orang anak, dengan suami yang telah meninggal beberapa tahun silam.
Kasus perlahan mulai terkuak setelah ada satu anak yang kabur keluar dari rumah dan bercerita kepada orang luar.
Satu anak ibu tua di Malang itu diketahui pernah kabur.
Ibu yang mengurung anak perempuannya hingga ada yang berumur 45 tahun itu adalah Artimunah (62).
Keempat anak kandung Artimunah masing-masing bernama Asminiwati (45), Titin Yuliarsih (42), Virnawati (40) dan Anis Mufidah (36).
Semua anak Artimunah tersebut tidak bekerja dan berjenis kelamin perempuan.
Artimunah hidup hanya dengan empat orang anaknya, setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam.
Ada cerita menarik dari satu di antara keempat anak korban penyekapan Artimunah tersebut.
Seorang anak yang disekap, Asminiwati, ternyata dulunya sempat menjadi kembang desa saat dia masih duduk di bangku SMA.
“Salah satu anak bu Artimunah itu dulu kabarnya jadi kembang desa,” ujar Camat Pakis, Agus Harianto, ketika ditemui TribunJatim.com, Sabtu (4/1/2020).
Asminiwati lanjut Agus, dulu memang sempat bekerja di Batam dan beberapa kota lain di Indonesia. Namun ketika dia disekap, warga tidak mengetahuinya dan mengira Asminiwati masih berada di luar kota.
“Warga ini informasinya ndak tahu karena dulu anaknya memang kerja di luar kota,” ujarnya kepada Tribunjatim.com.
Agus mengatakan seluruh anak Artimunah yang disekap adalah tamatan SMA.
Hingga kini, belum jelas apa yang membuat perempuan baya itu mengurung anaknya di dalam rumah.
“Saya kurang begitu paham apa alasannya. Ada informasi tentang aliran yang dianut, tapi belum jelas,” kata Agus kepada Tribunjatim.com.
Ketika drama penyekapan ini terbongkar, Artimunah dan empat anaknya langsung dibawa ke RSJ Lawang.
Sosok dan Alasan Artimunah
Artimunah berprofesi sebagai juru masak.
Alasan Artimunah (62) melakukan penyekapan terhadap 4 orang anaknya, diduga karena mengikuti saran seorang guru spiritual.
"Infonya ibunya didatangi seorang guru spiritual, anak-anaknya didoktrin untuk tidak keluar rumah, dan manut (nurut)," ujar Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah ketika dikonfirmasi, Jumat (3/1/2019).
Ainun menambahkan, ternyata putri bungsu Artimunah, bernama Anis Mufidah (36) berhasil keluar rumah.
Keberhasilannya ini kemudian diketahui oleh salah satu warga, dan dilaporkan ke pihak aparat desa.
"Anak terakhir sempat keluar rumah dan cerita ke tetangga. Akhirnya tetangga melaporkan ke desa, lanjut lapor ke Polsek Pakis," ungkap Ainun.
Akibat penyekapan tersebut, keempat anak Artimunah diduga mengalami depresi.
Akhirnya, 4 anak beserta ibunya itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa, Lawang.
"Anak yang pertama dan ke empat bisa diajak komunikasi, berbeda dengan anak yang ketiga dan kedua yang sempat berontak. Mereka tetap dievakuasi, ke RSJ Lawang. Diperkirakan penyekapan tersebut selama bertahun-tahun," beber Ainun.
Sementara itu, Kapolsek Pakis, Iptu Sutiyo menerangkan, kini pihaknya masih menunggu pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kejiwaan Artimunah beserta anak-anaknya.
Ditanya terkait adanya hubungan Artimunah dengan seorang guru spiritual, Sutiyo belum bisa memastikan.
"Kami belum bisa meminta keterangan dan pemeriksaan kepada orang tua (Artimunah) karena masih pemeriksaan medis. Nanti tunggu lah setelah pemeriksaan medis kejiwaannya," ungkap Sutiyo.
Kondisi Terkini
Suasana rumah Artimunah (62) di RT 04 RW 02 Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, sepi pada Sabtu (4/1/2019).
Artimunah dan dua anaknya yang lain, Asminiwati dan Virnawati telah dipulangkan dan hanya rawat jalan.
Tetapi, meski telah dipulangkan dari RSJ Lawang, pagar dan pintu rumahnya tertutup.
Tidak terlihat ada aktivitas di dalamnya.
Tetangga Artimunah juga bungkam.
Seorang perempuan yang rumahnya bersebelahan dengan Artimunah enggan ditanyai.
“Pintunya tutup. Ndak tahu,” ujar tetangga Artimunah yang enggan menyebut namanya.
Surya (Grup TribunJatim.com) juga berupaya mendatangi rumah Ketua RT yang letaknya berdekatan dengan rumah Artimunah.
Namun, tak ada jawaban.
Camat Pakis, Agus Harianto, tidak dapat memberi keterangan lebih lanjut perihal alasan Artimunah mengurung putrinya.
Ketika ditanya terkait aliran yang dianut Artimunah, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti.
“Mungkin saja dikurung setelah suaminya meninggal. Hanya perkiraan,” katanya kepada Tribunjatim.com.
Sementara itu Kapolsek Pakis, AKP Sutiyo mengatakan kasus ini sedang ditangani oleh Polres Malang.
“Ditangani Polres Malang,” kata dia. (Aminatus Sofya)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Hidup Wanita di Malang Hasil Disekap Ibunya 10 Tahun Lebih, Dulu Kembang Desa, Lihat Kondisinya Kini"